Perintah Puasa di Bulan Ramadhan akan menjadikan orang sukses




Oleh: Mln. Athaul Wahid Pepradi – Muballigh Sindangbarang, Bogor.


Ketika umat Islam akan memasuki bulan Ramadhan maka Allah swt memerintahkan kepada hamba-Nya untuk menjalankan puasa seperti para nabi terdahulu, seperti sabda Nabi Muhammad saw:


  قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ 


 “Sesungguhnya telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa…” (HR. Ahmad). 

Perintah puasa di bulan Ramadhan, tertulis di dalam Alquran Karim adalah sebagai berikut: 

Artinya:


183. "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

184. (yaitu) dalam beberapa hari yang telah ditentukan, Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.  dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) : memberi Makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan[114], Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

185. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. 

Dari 3 ayat alquran di atas yang berhubungan dengan bulan Ramadhan, akan saya urainkan dahulu satu-persatu secara garis besarnya saja agar di pahami dengan baik dan akan semakin bergairah dalam mengamalkan perintah tersebut.

Ayat yang tercantum pada ayat 183 dari alquran karim tersebut, menunjukan bahwa betapa penting dari sebuah perintah puasa. Oleh sebab itu, Jika kita renungkan artinya saja yaitu : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa “. 

Manfaat bertaqwa yang di gambarkan oleh Allah swt, dalam Surah Ath-Thalaq : 4: 

Artinya:

“Barang-siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam segala urusannya “. Sekarang, setelah kita baca baik-baik, coba renungkan dalam hati kita, “ Siapa orang yang hidup tidak lepas dari Kesulitan dan kesusahan ?”. “ Kalau begitu, Siapa yang bisa jamin hidup kita tanpa pertolongan Allah swt ?”, “ Apakah ilmu yang sudah kita gelututi dengan setinggi-tingginya, ada jaminan bahwa kita termaksud orang-orang yang selamat tanpa pertolongan Allah swt?”

Jadi, bilamana kita memiliki wawasan yang luas maka kita pastikan bahwa puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu pertolongan dari Allah swt bagi hamba-Nya yang mau menjalankan perintah-Nya.

Selanjutnya, pada ayat kedua (2:184) menunjukan tentang waktu berapa lama umat-Nya untuk menjalankan puasa - yaitu puasa yang ditentukan dalam beberapa hari. Di sini, Nabi Muhammad saw telah mengaturnya sesuai perintah Allah swt, yaitu:


 الشَّهْرُ تِسْعٌ وَعِشْرُونَ لَيْلَةً ، فَلاَ تَصُومُوا حَتَّى تَرَوْهُ ، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا الْعِدَّةَ ثَلاَثِينَ


 ”Bulan itu (bulan Sya’ban) dua puluh sembilan malam. Maka janganlah kalian berpuasa hingga melihat hilal. Dan apabila tertutup mendung, sempurnakanlah (bulan Sya’ban) menjadi tiga puluh hari.”


Pada ayat Alquran (2:184) bukan saja diterangkan tentang jumlah waktu untuk berpuasa, namun juga diterangkan kriteria orang yang diizinkan untuk tidak berpuasa, yaitu bagi yang sakit, dan dalam perjalanan, bahkan Nabi Muhammad saw menambah keterangan bahwa wanita yang hamil dan menyusui tidak diizinkan untuk berpuasa. Nabi Muhamad saw bersabda:


 إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَضَعَ عَنِ الْمُسَافِرِ شَطْرَ الصَّلاَةِ وَعَنِ الْمُسَافِرِ وَالْحَامِلِ وَالْمُرْضِعِ الصَّوْمَ أَوِ الصِّيَامَ

 “Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla menghilangkan pada musafir separuh shalat(di jamak). Allah pun menghilangkan(dibebaskan) puasa pada musafir, wanita hamil dan wanita menyusui.” 


Setelah kita mengetahui secara ringkas tentang - perintah, manfaat dan kriteria tentang puasa di bulan Ramadhan - akan menjadikan orang yang sukses ketika dia benar-benar menjadi golongan orang-orang yang bertaqwa. Bahkan, Nabi Muhammad saw bersabda orang yang berpuasa ada bonusnya dari Allah swt yaitu ;


 مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ


 “Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” dan ada lagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:


 ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ


"Tiga orang yang doanya tidak tertolak : orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizholimi” .

Referansi:

(1) Tafsir Alquran karim ; Hz. Mirza Basyirudin Mahmud Ahmad,ra.
(2) Kitab Hadits Bukhari.
(3) Kitab Hadits Muslim.
(4) Kitab Hadits At-Tirmidzi.
(5) Kitab Hadits An-Nasai.
(6) Kitab Hadist Abu Dawud.
(7) Kitab Hadits Ibnu Majah.
(8) Kitab Hadits Ahmad.

Post a Comment

0 Comments