Prinsip Apa yang Diperlukan Saat Melakukan Pengobatan Selama Puasa?

prinsip pengobatan saat berpuasa ramadhan

Seorang dokter dari Inggris bertanya kepada Hazrat Mirza Masroor Ahmad tentang penggunaan metode pengobatan seperti terapi hormon dalam bentuk patch, susuk KB, suntik depo hormon, krim pereda nyeri, deep freeze, deep heat saat puasa. Huzur Anwar (aba) dalam suratnya tanggal 21 Maret 2022 memberikan petunjuk mengenai hal ini: 

Selama menjalani perawatan medis apapun saat berpuasa, sangat penting untuk memperhatikan beberapa prinsip pokok. Pertama dan utama adalah Allah telah memerintahkan orang sakit dan musafir supaya tidak berpuasa dalam keadaan sakit atau bepergian, dan harus menyempurnakan puasa yang ditinggalkan setelah sembuh dari sakit atau selesai perjalanan. Dan jika seseorang menderita penyakit kronis dan tidak ada harapan untuk sembuh, maka dalam kondisi seperti itu, jika ia mampu, ia harus membayar fidyah. (QS Al-Baqarah [2]:185)

Namun jika seseorang mengalami suatu kondisi yang menurut ahli medis tidak membahayakan jika berpuasa, maka diperbolehkan berpuasa meski dalam kondisi tersebut. 

Jika kondisi medis tersebut memerlukan penggunaan obat, sebaiknya obat tersebut hanya diminum sebelum berpuasa atau setelah berbuka. Selama berpuasa, tidak boleh minum obat yang masuk ke dalam tubuh. Namun jika obat hanya dioleskan pada kulit dan tidak masuk ke dalam tubuh, seperti salep, krim, gel, atau spray, maka diperbolehkan menggunakannya saat puasa. 

Obat yang diberikan melalui pembedahan atau suntikan dan dilepaskan secara perlahan ke dalam tubuh, tidak dapat diberikan pada saat puasa seperti halnya obat-obatan biasa atau makanan dan minuman. Pengobatan seperti itu hanya dapat dimasukkan ke dalam tubuh sebelum memulai puasa atau setelah berbuka. Tidak diperbolehkan menyuntikkan suatu obat selama berpuasa. 

Sumber: Al Hakam

Post a Comment

0 Comments