Ahmadiyah USA Mengecam Pelarangan Menara Masjid di Swiss

Ahmadiyya.us - Jamaah Muslim Ahmadiyah USA mengutuk keras referendum yang baru disahkan oleh pemerintah Swiss yang melarang pembangunan menara masjid- ciri bangunan masjid Islam di seluruh dunia. Menara yang tidak ubahnya seperti menara-menara gereja Umat Kristen - tidak pernah digunakan untuk tujuan politik atau bentuk-bentuk paksaan dalam agama.


Dalam masyarakat dimana umat Islam dalam posisi mereka sebagai minoritas, menara tidak digunakan walau untuk mengumandangkan azan. melainkan hanya menara sederhana dari arsitektur Islam. Eveline Widmer-Schlumpf, Menteri keadilan Swiss (Justice Minister) menjelaskan bahwa referendum "mencerminkan kekhawatiran terhadap kecnderungan kaum fundamentalis Islam.


Ahmadiyah percaya bahwa alih-alih dari kekhawatiran itu malah akan semakin menumbuhkan Islamofobia. Negara seharusnya belajar dari cara pendekatan yang dilakukan oleh Presiden Obama dalam menciptakan masyaratka yang damai antara Islam dan non Islam. Presiden Obama dengan jelas menyatakan: "penting bagi negara-negara barat untuk tidak menghalang-halangi umat Islam dari menjalankan agama yang mereka anut.. "

Ahmadiyah Amerika menyerukan pemerintah AS untuk menerapkan tekanan pada pemerintah Swiss untuk mematuhi Pasal 18 Deklarasi PBB tentang Hak Asasi Manusia, yang menyatakan: "Setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, hati nurani dan agama; dalam hal ini termasuk kebebasan berganti agama atau kepercayaan, dan kebebasan untuk menyatakan agama atau kepercayaan dengan cara mengajarkannya, mempraktekkannya, melaksanakan ibadahnya dan mentaatinya, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain, di muka umum maupun sendiri."

Dr. Nasim Rematullah, Vice President Ahmadiyah USA mengatakan: "Kita semua berhak untuk menjalankan keyakinan dan keimanan kita dan itu harapan kami bahwa kami akan mngingatkan pemerintah Swiss terhadap tanggung jawab melindungi hak setiap warga negara".

Meskipun demikian hati kaum muslim akan terluka karena Referendum Pemerintah Swiss ini, untuk itu Ahmadiyah USA juga mengutuk setiap tindakan kekerasan dalam menanggapi hal itu, kelompok-kelompok seperti Al-Qaeda telah bersumpah akan membalas dendam "dengan segala cara". Ahmadiyah mendesak semua umat Islam untuk menanggapi insiden ini secara sipil. Alih-alih menyebabkan kerusakan dan kehancuran, jika umat Islam benar-benar berniat untuk melindungi kehormatan Islam, mereka harus mematuhi praktek Nabi Islam dengan memperagakan pedamaian dan kesabaran. Ahmadiyah USA menyambut baik kesempatan untuk berdiskusi tentang ajaran damai Islam - mengajarkan kepada orang-orang bahwa tidak perlu takut terhadap Islam dan menyoroti fakta bahwa seperti mayoritas umat islam lainnya di seluruh dunia, Anggota Ahmadiyah adalah damai, warga yang patriotik yang tidak ada hubungannya dengan fundamentalisme atau ekstrimisme.

Tentang Ahmadiyah

“Gerakan Ahmadiyah dalam Islam adalah suatu organisasi keagamaan, dalam lingkup internasional, dengan cabang di lebih dari 178 negara di Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia, Australia, dan Eropa. Saat ini, jumlah anggotanya melebihi 200 juta di seluruh dunia dan jumlahnya meningkat dari hari ke hari. Ini adalah gerakan Islam yang paling dinamis dalam sejarah modern.

Gerakan Ahmadiyah didirikan pada 1889 oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908) di sebuah desa kecil dan terpencil, Qadian, di Punjab, India. Dia mengaku sebagai pembaharu yang diharapkan di akhir zaman, yang ditunggu komunitas agama-agama dunia sebagai Imam Mahdi dan Al Masih. Gerakan ini adalah pendukung perdamaian, toleransi, cinta dan saling pengertian di antara pengikut agama yang berbeda. Gerakan ini sangat percaya pada dan bertindak atas ajaran Al Quran: “Tidak ada paksaan dalam beragama.” (2:257). Gerakan ini sangat menolak kekerasan dan terorisme [penekanan dalam aslinya] dalam bentuk dan untuk alasan apapun. Sepeninggal pendirinya, Gerakan Ahmadiyah telah dipimpin oleh para penerusnya yang terpilih – Khalifah.”


Post a Comment

0 Comments