Warga Ahmadiyah Terbunuh di Lahore

Tahun lalu 11 warga Ahmadiyah di Pakistan terbunuh tanpa alasan lain selain bahwa mereka adalah pengikut Jamaah Muslim Ahmadiyah. Di tahun baru ini tahun 2010 bahkan belum seminggu berlalu darah Ahmadi lain telah tertumpah pula. 

London, Inggris - International Press Desk of the Ahmadiyya Muslim Jamaat mengeluarkan siaran pers yang mengkonfirmasi bahwa anggota lain dari Komunitas Ahmadiyah, Pensiunan Profesor Muhammad Yusuf (umur 70) telah dibunuh oleh dua orang bertopeng bersenjata di Lahore.

Sekitar pukul 7:30, Profesor Yusuf mengantarkan anaknya ke toko kelontong di dekat rumahnya di Kota Rachna, tiba-tiba dua orang bertopeng dengan berkendaran motor menerobos masuk. Dan segera melepaskan dua tembakan pada Profesor Yusuf dan kemudian melarikan diri dari tempat kejadian.

Setelah mendengar suara tembakan, anak Profesor Yusuf  bergegas ke toko toko dan menemukan ayahnya terluka parah. Luka itu memang fatal dan Profesor Yusuf meninggal di perjalanan ketika menuju ke rumah sakit setempat.

Jamaah Ahmadiyah telah menghadapi banyak penentangan di daerah Kota Rachna, dan penentangan ini meningkat tajam dalam beberapa kali. Spanduk-spanduk terlihat di sekitar kawasan yang menyatakan bahwa Ahmadiyah adalah "Wajibul Qatl 'yang berarti bahwa mereka harus dibunuh. Lebih lanjut, sejumlah unjuk rasa anti-Ahmadi telah terjadi di daerah, menghasut orang lain untuk menentang keras dan melecehkan semua anggota Ahmadiyah. Salah satu unjuk rasa terjadi kemarin. Sejumlah warga Ahmadiyah di daerah itu juga menghadapi ancaman kematian. Polisi yang telah menyadari semua kejadian tersebut belum ada tindakan sampai sekarang.
Profesor Yusuf adalah seorang yang sangat dicintai dan terkenal kepribadian diii kalangan Jamaat Ahmadiyah. Ia meninggalkan seorang janda, empat putra dan seorang putri.

Sekretaris Pers Muslim Jamaat Ahmadiyah, Abid Khan berkata:
"Kematian Profesor Muhammad Yusuf akan membuat sedih setiap Ahmadi di seluruh dunia. Dia adalah seorang yang lembut dan sangant dicintai. Ini adalah kenyataan bahwa tidak ada Ahmadi - pria, wanita atau anak - yang aman di Pakistan. Sebuah negara yang didirikan pada prinsip-prinsip toleransi dan kebebasan beragama telah berubah menjadi negara kebencian, ekstrimisme dan kekejaman yang tertinggi.

Tahun lalu 11 Ahmadi di Pakistan terbunuh tanpa alasan selain bahwa mereka adalah pengikut Ahmadiyah. Tahun baru ini tahun 2010 bahkan belum seminggu berlalu darah warga Ahmadiyah telah pula tertumpah.

Semoga Allah memberikan kesabaran kepada keluarga dan teman-teman almarhum”.

Post a Comment

0 Comments