MENGAJAK PASANGAN BERTEMU TAMU ISTIMEWA: RAMADHAN YANG PENUH RAHMAT

Oleh: Mln. Yudhi Wahyuddin



Allah SubhaanaHu wa Ta’aala berfirman:


وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبۡ لَنَا مِنۡ أَزۡوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡيُنٖ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِينَ إِمَامًا ٧٤


Wal-ladziina yaquuluuna Robbanaa Hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrota a’yuniw-waj’alnaa lil-muttaqiina imaamaa.


Artinya: “Dan orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami! Anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami penyejuk mata kami; dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (Q. S. Al-Furqon [25]: 74)


PENDAHULUAN

AlhamduliLLAAH wa syukuriLLAAH, akhirnya tamu istimewa yang dirindukan telah datang. Jumat 24 April 2020, menjadi awal kedatangannya. Jumat yang penuh berkat, berlipat ganda keberkatan dengan datangnya tamu agung ini. Tamu istimewa yang dianugerahkan oleh Allah Ta’aala, inilah Ramadhan.

Ramadhan membawa kepada kedewasaan personal dalam sudut pandang jasmani dan ruhani. Lebih jauh lagi, proses pertemuan dan pelatihan bersama Ramadhan bukan sekedar membawa manfaat untuk diri pribadi. Tetapi, sebagai tanda rahmat (kasih-sayang) Ilahi bagi segenap penghuni langit dan bumi.

Jika seantero langit dan bumi secara jasadi masih terlalu luas untuk dikhidmati, seberapa besar semangat iman, langit dan bumi secara majazi (perumpamaan) – membawa kepada citra diri, family, hobby dan activity menjadikan wujud Baitiy Jannatiy di dunia dan di akhirat nanti. Oleh karena itu baiklah dimulai teladan diri pribadi, mengajak serta anak dan istri; untuk berbenah iman-takwa yang istiqomah.

Tuhan telah berfirman; sebagaimana ayat puasa menjadi kewajiban bagi setiap insan yang beriman – bahwa ketakwaan menjadi tujuan. La’allakum tattaquun; agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa. Dari kalimat menjadi maklumat; bahwa pertemuan dengan Ramadhan, bukan hanya untuk sendiri tapi bawalah juga pasangan dan keturunan. Ditambah lagi sesama insan, jauh dekat dalam lingkungan.

SIAPA SAJA PASANGAN DAN KETURUNAN KITA?

Kedatangan Ramadhan membawa tanda rahmat (kasih sayang) dari Allah Ta’aala. Sehingga secara istimewa membawa kedekatan kepada-Nya. Dari sini-lah kesempatan besar tercipta, untuk memanjatkan bermacam doa.

Allah Ta’aala mengajarkan doa agar kita dapat meraih derajat takwa. Bukan hanya meraihnya, tetapi menjadi yang terdepan dalam ketakwaan; bagi diri, pasangan dan keturunan.

Robbanaa Hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrota a’yuniw-waj’alnaa lil-muttaqiina imaamaa

Lalu siapakah pasangan yang dimaksud? Jika istri yang dimaksud, bolehkah memanjatkan doa bagi suaminya? Bagaimana jika doa ini dipanjatkan bagi seseorang yang belum menikah? Siapa pasangannya?

Untuk lebih jelasnya, kita perhatikan definisi dari pasangan yang dimaksud.

أَزْوَاجِنَا – أَزْوَاجٌ – زَوْجٌ  Azwaajinaa – azwaajun – zaujun, artinya: jenis; rumpun manusia, kelas; golongan, jodoh; suami; isteri; pasangan. (Dictionary of The Holy Quran, Mirza Ghulam Farid, MA., hal. 367, UK, 2006)

Dari sini kita dapat mengetahui bahwa pasangan yang dimaksud adalah isteri bagi suami ataupun sebaliknya. Yang belum mendapatkan jodoh dengan jodohnya kelak. Bahkan jika merujuk kepada kata pasangan itu sendiri, tujuan yang lebih luas akan dapat dipahami.

Pasangan: yang selalu dipakai bersama-sama sehingga menjadi sepasang; yang merupakan pelengkap bagi yang lain, (https://kbbi.web.id/pasangan.html)  sehingga seseorang dapat berpasangan dengan seseorang yang lain. Bahkan seseorang dapat berpasangan dengan sesuatu yang ia kerjakan yang melekat padanya. Seorang suami mendoakan isterinya, begitupun sebaliknya. Seorang anak mendoakan orangtuanya, begitupun sebaliknya. Seorang guru mendoakan muridnya, begitupun sebaliknya, dan seterusnya. Bahkan, seorang pekerja mendoakan pekerjaannya, aktifitasnya, kesenangannya, ibadahnya – demi mendapatkan keturunan (hasil) yang didambakan, hasil yang diinginkan. Pengabulan doa dalam keridhoan.

Melalui Ramadhan, semua akan ditempa, dilatih dan disatupadukan. Antara hamba dengan Sang Pencipta, antara hamba yang membawa pasangan sejatinya menuju Tuhan dalam ridho-Nya.

Post a Comment

0 Comments