Mengkaji Buku Filsafat Ajaran Islam di Tengah Pandemi





Oleh: Mln. Fathir Ahmad Arifin

Pada dewasa ini, karena wabah virus corona banyak dari kita yang tidak bisa keluar rumah dan tidak bisa bekerja seperti biasanya. Tapi, setelah kita melalui masa karantina selama 14 hari, kita mulai mengetahui bahwa banyak hal-hal yang kita tidak pernah duga sebelumnya, tidak pernah kita rasakan sebelumnya saat di rumah sekarang kita dapat merasakannya dan kita coba melaluinya.

Hal-hal yang kita lalui di rumah, bisa dengan membantu istri dalam pekerjaan rumah, lebih banyak berinteraksi dengan buah hati di rumah, dan lebih banyak lagi membaca buku yang selama ini jarang kita sentuh. 

Pada kesempatan ini, saya ingin mengajak kita semua, selama di rumah untuk mengkaji buku filsafat ajaran Islam. Berdasarkan buku Hadhrat Masih Mau’ud as. Filsafat Ajaran Islam keaadaan manusia dibagi kedalam beberapa tingkatan.

1. Manusia yang mengikuti nafsu amarah
2. Manusia yang selalu memperbaiki diri
3. Manusia yang teguh dalam kebaikan

Memang, keadaan manusia ini selalu berubah-ubah layaknya tanah liat, sebagaimana penciptaan manusia ini dari tanah liat. berdasarkan Firman Allah Ta’ala:

ٱلَّذِيٓ أَحۡسَنَ كُلَّ شَيۡءٍ خَلَقَهُۥۖ وَبَدَأَ خَلۡقَ ٱلۡإِنسَٰنِ مِن طِينٖ ٧ 

Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah (QS As-Sajdah : 7)

Tetapi, dalam ajaran Islam, dijelaskan oleh Hadhrat Masih Mau’ud as. Dalam buku Filsafat Ajaran Islam, manusia dapat bebas dari segala kelemahan, setelah dia melalui usaha untuk selalu memperbaiki diri dan tetap teguh di dalam usaha-usaha perbuatan baik.

Sebagaimana Firman Allah Ta’ala:

يَٰٓأَيَّتُهَا ٱلنَّفۡسُ ٱلۡمُطۡمَئِنَّةُ ٢٧  ٱرۡجِعِيٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةٗ مَّرۡضِيَّةٗ ٢٨ فَٱدۡخُلِي فِي عِبَٰدِي ٢٩  وَٱدۡخُلِي جَنَّتِي ٣٠ [سورة الفجر,٢٧-٣٠]

Yakni, Hai jiwa yang tentram dan mendapat ketentraman dari Tuhan ! Kembalilah kepada Rabb-Mu ! kamu senang kepada-Nya dan Dia senang kepadamu. Maka bergabunglah dengan hamba-hamba-Ku dan Masuklah ke dalam surga-Ku. 
QS 89 [Al Fajr,] 27-30

Jiwa atau ruh yang tentram ini dapat diraih dengan ajaran Al-Qur’an. Sebab, tujuan Al-Qur’an sendiri ialah membuat hewan menjadi manusia, dan dari manusia itu membuat manusia-manusia berakhlak lalu dari manusia-manusia berakhlak membuat manusia-manusia yang ber-Tuhan.

Dengan tingkatan manusia sudah mencapai kondisi yang teguh dalam kebaikan dan jiwanya selalu diberi ketentraman oleh Allah Ta’ala, maka ia akan selalu dipenuhi dengan kekuatan kekuatan rohaniah dan sedemikian rupa melekat jadi satu dengan Allah Ta’ala. Ia sudah membuka tirai penghalang dengan ALLAH Ta’ala dan tidak ada jarak lagi dengan Allah Ta’ala.

Pada dewasa ini, wabah COVID 19 sedang melanda. Kita dianjurkan untuk menjaga jarak dengan manusia lainya. Manusia yang sifatnya sebagai makhluk sosial, selalu memiliki keinginan untuk dapat berinteraksi dengan yang lainnya. 

Lalu apakah kita dengan keadaan seperti ini akan selalu berusaha berinteraksi dengan manusia lainnya agar kita mendapat pertolongan dan keselamatan? Tentu tidak. Saat ini adalah waktu untuk meningkatkan interaksi kita dengan Allah SWT. Tuhan semesta Alam, Yang Maha Pemberi Pertolongan dan Keselamatan.

Sebagaimana Al-Qur’an menerangkan mengenai sifat-Nya dalam Surah Al-Hasyr : 22, yakni :

هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِي لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡمَلِكُ ٱلۡقُدُّوسُ ٱلسَّلَٰمُ ٱلۡمُؤۡمِنُ ٱلۡمُهَيۡمِنُ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡجَبَّارُ ٱلۡمُتَكَبِّرُۚ سُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشۡرِكُونَ ٢٣ [سورة الـحـشـر,٢٣]

Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan
[Q.S. Al Hashr: 22]

Oleh karena itu, di masa ini kita harus banyak mengintropeksi diri kita, bersabar, dan mengikuti arahan pemerintah untuk dapat memutus penyebaran virus COVID 19 ini. Dan, semoga setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Dengan meminta kepada Allah ta’ala agar wabah virus ini dapat diatasi dan dibersihkan dari muka bumi ini.

Post a Comment

0 Comments