Respon Terhadap Video dan Kartun Nabi Muhammad saw

Menjumpai Rasulullah
Mubarak Bashir *

Jajak pendapat Majalah Time 2010 menunjukkan bahwa hanya 38 persen orang Amerika yang pernah bertemu dengan seorang Muslim. Pada saat saya membaca hal itu, jumlah tersebut sangat mengkhawatirkan bagi saya. Dan saya menyimpulkan hal itu bisa menjadi kenyataan. Untuk membuktikan pendapat saya, setiap kali saya pergi ke sekolah menengah setempat, perguruan tinggi dan organisasi untuk memberikan presentasi tentang Islam, Saya selalu memulai dengan pertanyaan yang sama: Berapa kali kalian pernah bertemu dengan seorang Muslim? Untuk kecemasan saya, tanggapan yang saya terima telah terverifikasi dari hasil polling.

Dalam sebuah percobaan baru-baru ini di kelas dari 30 mahasiswa, saya kembali menjumpai hasil yang sama, bahkan jumlahnya kurang dari 38 persen. Berdasarkan pengalaman itu, maka akan muncul sekitar dua tahun setelah poling majalah Time, angka-angka tersebut tidak berubah. Sangat disayangkan, 62 persen orang Amerika belum pernah bertemu dengan seorang Muslim! Satu-satunya pertemuan mereka dengan seorang Muslim adalah dari berita yang media-media tunjukkan kepada mereka. Mereka mengatakan bahwa sebuah gambar bernilai seribu kata dan gambaran yang telah ditunjukkan di telivisi telah berurat akar dalam pikiran publik Amerika, meskipum mereka sama sekali tidak mewakili ajaran Islam yang benar. Pada kenyataannya berita-berita itu mewakili minoritas yang sangat kecil dari sebuah agama yang mengklaim berjumlah 1,5 miliar orang di seluruh dunia, 2.6 juta diantaranya adalah tetangga kita di Amerika.

Dengan kejadian pemberontakan baru-baru ini di dunia Muslim yang disebabkan oleh video kebencian dan menjijikkan tentang Nabi Muhammad, Agama Islam kembali digambarkan sebagai agama kekerasan. Sebagai anggota dari Jamaah Muslim Ahmadiyah, organisasi Islam tertua di Amerika Serikat, Jamaah saya dan saya sendiri sangat mengutuk ini dan segala bentuk kekerasan. Pemberontakan di dunia Muslim adalah hal yang tidak adil untuk Islam dan mereka benar-benar bertentangan dengan bimbingan dan akhlak yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad saw.

Dalam artikel singkat ini, saya ingin memperkenalkan Anda sekalian kepada teladan paling sempurna, Muslim paling sempurna, Nabi Muhammad saw. Saya akan membuktikan bahwa menurut Alquran dan Hadis Nabi Muhammad saw, reaksi terhadap video di dunia Islam (dengan kekerasan) tidak dibenarkan menurut Islam.

Nabi Muhammad saw memiliki banyak musuh semasa hidup beliau yang menentang pesan dan ajarannya. Beliau terus menerus diejek dan menjadi sasaran kata-kata dan tindakan yang paling penuh kebencian. Salah satu peristiwa tersebut adalah ketika seorang wanita yang sering melemparkan sampah kepada beliau ketika beliau melewati rumah wanita itu. Ketika beberapa hari wanita itu tidak lagi melemparkan sampah, Nabi Muhammad mencari tahu dan diketahui bahwa ternyata wanita itu sedang sakit. Beliau pergi mengunjungi dan berdoa agar segera sembuh. Beliau tidak pernah sekalipun berbicara buruk ataupun hendak membalas dendam.

Istri Nabi Muhammad saw, Aisyah mengatakan bahwa akhlak beliau adalah Alquran. Jika kita melihat pada ayat-ayat Alquran, kita akan mendapati bahwa reaksi terhadap film itu tidak dibenarkan, Misalnya, Alquran menyatakan:

Kamu pasti akan diuji dalam hartamu dan jiwamu, dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang menyakitkan hati dari orang-orang yang telah diberi Alkitab sebelummu dan dari orang-orang musyrik. Dan jika kamu bersabar dan bertakwa, maka hal demikian sungguh merupakan urusan keteguhan hati. (3:186)

Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa kita akan menghadapi banyak ujian dan cobaan dan hanya orang yang lemah iman saja yang goyah pada masa-masa sulit ini. Kebalikan dari sakit hati, peristiwa ini akan menjadi sarana kemajuan rohani bagi mereka yang tetap sabar dan tabah.

Kartun dan video terbaru tentang Nabi Muhammad saw yang menyakitkan ini, bagaimanapun itu merupakan ujian bagi umat Islam. Bisakah kita beraksi seperti yang Alquran beritahukan kepada kita 'Dan hamba-hamba Tuhan Yang Rahman ialah mereka yang berjalan di muka bumi dengan merendahkan diri ; dan apabila orang-orang jahil menegur mereka, mereka mengucapkan “Selamat.”  (25:63)

Bisakah kita bereaksi seperti Nabi Muhammad saw bertindak? Suatu ketika seorang muslim dan Yahudi sedang terlibat percakapan, seorang muslim mengatakan 'Aku bersumpah dengan nama Allah, yang telah memilih Muhammad atas semua orang dan talah diberikan keunggulan atas semua orang lain. Yahudi itu menjawab: 'Aku bersumpah dengan nama Tuhan yang mengaruniai Musa dan telah memilih dia. Tanggapan seorang muslim itu adalah menampar seorang yahudi tersebut. Ketika insiden ini sampai kepada Nabi Muhammad saw, beliau mengatakan kepada seorang Islam tersebut 'Janganlah melebih-lebihkan aku diatas Musa.

Meskipun Allah telah jelas memberikan kesaksian atas keunggulan Muhammad saw di dalam Alquran, Nabi Muhammad saw mengatakan perasaan seseorang dalam wilayah mereka jangan sampai terluka karena sesuatu yang diakatakan tentang nabi mereka. Jika salah satu seorang ingin menghormatinya, orang harus nabi nabi lain dengan penghormatan yang sama.

Bagaimana respon yang sangat baik dan diajarkan! jika kita sebagai masyarakat mengambil contoh ini dan menerapkannya dalam amal nyata, film dan kartun tentang Nabi tidak akan dibuat. Nabi Muhammad memperjuangkan kebebasan berbicara, tetapi seperti dalam kasus antara muslim dan yahudi tadi, kebebasan berbicara tidak boleh digunakan untuk menghina suatu kelompok atau merusak keadaan.

Ketika saya hendak meninggalkan kelas beberapa minggu yang lalu, saya menerima satu pertanyaan terakhir. Seorang siswa menatapku dan dia berkata dia punya pertanyaan pribadi untuk saya: Bagaimana Anda bisa tetap begitu tentang dan sabar ketika orang terus menerus mengatakan hal-hal yang menyakitkan bagi Anda, Tentang Nabi Muhammad dan agama Anda? Tanggapan saya adalah: Ketika Anda masuk ke sebuah profesi, Anda mengamati orang-orang yang telah sukses di profesi itu. Anda melakukan hal yang terbaik untuk mengambil beberapa hal yang membantu mereka sepanjang jalan. Nabi Muhammad adalah orang yang sempurna. Meskipun kita tidak dapat mencapai kesempurnaan, jika kita ingin menjadi orang yang terbaik yang kita bisa, sebagai umat Islam, kita harus mengikuti jejak Nabi Muhammad, Ketika orang mengatakan hal-hal yang menyakitkan bagi saya, saya berusaha untuk merespon dengan cara yang sejalan dengan bagaimana beliau akan beraksi dan berdoa untuk orang-orang itu dan mengatakan 'peace'.

* Mubarak Bashir adalah Direktur Faith Outreach untuk Jamaah Muslim Ahmadiyah. Email dia di mbashir232@yahoo.com atau mengikutinya di Twitter @ mbashir232.

Terjemah: Jusman
Sumber: http://www.democratandchronicle.com/viewart/20120928/LOCAL17/209260303/Meet-Muhammad-Response-anti-Islamic-video-reaction




Post a Comment

0 Comments