Pencapaian Kemajuan Islam dan Ahmadiyah oleh Hazrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad






Oleh Mln. Zafar Ahmad Khudori (Muballigh Jemaat Purwareja Klampok 
dan Bawang Utara)

Masa memimpin Jemaat yang penuh berkat dan rahmat Ilahi di tangan Hadhrat Mushlih Mau’ud r.a. (lahir: 12 Januari 189) berlangsung selama 51 tahun 7 bulan 26 hari, dari 14 Maret 1914 sampai 8 November 1965. 
Hasil yang beliau r.a.capai untuk kemajuan Islam dan Ahmadiyah tidak dapat diuraikan secara terinci. Apalagi untuk melukiskannya dalam sebuah artikel seperti ini. 

Namun demikian ada baiknya kita perhatikan biografi ringkas beliau berikut ini:

1886 M: (20 Pebruari) Nubuatan tentang Mushlih Mau’ud r.a..

1889 M: (12 Januari) Kelahiran beliau r.a..

1908 M: (26 Mei) Wafat Hadhrat Masih Mau’ud a.s..

1914 M: (13 Maret) Menjadi Khalifatul Masih II r.a..

1916 M: Istri Mirza Ghulam Qadir Sahib (abang dari Hadhrat Masih Mau’ud a.s.baiat kepada beliau r.a. (sesuai ilham-nubuatan kepada Hudhur a.s. pada tahun 1900 tentang “Tai Ai”)

1920 M: Darut Tabligh di Amerika dimulai.

1922 M: (25 Desember) Mendirikan Lajnah Imaillah.

1923 M: Perlawanan terhadap Gerakan Sudhi.

1924 M: (11 Juli) Berangkat ke Eropa untuk Menghadiri Kongres di Wembley, Inggris. 

1928 M: Berdirinya Jamiah Ahmadiyah & (19 Desember) pembukaan jalur kereta api dari dari Amritsar ke Qadian.

1930 M: (Desember) Hadhrat Mirza Sultan Ahmad (kakak Hadhrat Khalifatul Masih II r.a.baiat kepada beliau r.a..

1931 M: Berdirinya All India Kashmir Comitte.

1934 M: Berdirinya Gerakan Tahrik Jadid.

1937 M: Kerusuhan orang-orang Mesir.

1938 M: Mendirikan Khuddamul Ahmadiyah.

1939 M: Mempergunakan kalender Hijriah Syamsiah.

1940 M: Mendirikan Majlis Ansharulah.

1944 M: Da’wa sebagai Mushlih Mau’ud r.a..

1947 M: (31 Agustus) Hijrah dari Qadianke Rabwah, Pakistan.

1948 M: Mendirikan Pusat Baru di Rabwah.

1952 M: Wafat Hadhrat Ummul Mu’minin r.a. (istri Hadhrat Masih Mau’ud a.s.).

1954 M: Serangan kepada beliau r.a..

1958 M: Mendirikan Gerakan Waqfi Jadid.

1965 M: (8 Nopember) Wafat beliau r.a..

Dan berikut ini hasil yang beliau r.a. capai untuk kemajuan Islam dan Ahmadiyah: 
  
a. Kegiatan Pertablighan
Sejak hari-hari permulaan masa Khilafat beliau, Hadhrat Khalifatul Masih II r.a. mengambil langkah menuju kepada sasaran utama Jemaat yaitu menyampaikan ajaran Islam ke seluruh  dunia. Beliau r.a. memulai mempersiapkan tenaga-tenaga muballigh guna dikirimkan dan mendirikan pusat-pusat da’wah di luar negeri dan mempersiapkan literatur yang perlu untuk disebarkan. 
Untuk melaksanakan tugas berganda ini beliau r.a. mempersiapkan sarana-sarana yang diperlukan. Tahun 1934 beliau mendirikan satu organisasi yang benar-benar baru dengan nama “Tahrik Jadid” untuk menangani seluruh kegiatan dakwah di seluruh dunia, di luar India dan Pakistan.
Misi Ahmadiyah yang pertama di seberang lautan adalah di Eropa. Muballigh pertama yang diutus ke sana ialah Chaudhri Fateh Muhammad Sayyal yang tiba di London pada tahun 1913. Bulan April 1914 dengan instruksi Hadhrat Khalifatul Masih II r.a., Chaudhri Fateh Muhammad Sayyal membuka misi di kota London. 
Beliau membeli sebidang tanah di Putney, Southfields, tempat rumah misi dan Mesjid Fadhal sekarang berdiri. Lebih dikenal dengan sebutan “Mesjid London”.
Sejak masa itu Misi London dipimpin oleh muballigh-muballigh kenamaan Jemaat silih berganti, semuanya membawa reputasi yang baik. Maulwi Abdur Rahim Dard, Maulwi Sher Ali dan Malik Ghulam Farid mengabdi di misi ini dalam waktu yang cukup lama. 
Mufti Muhammad Sadiq dan Maulwi Abdur Rahim Nayyar yang terkenal belakangan masing-masing selaku muballigh yang paling sukses di Amerika Serikat dan Afrika, kedua-duanya telah bekerja lama di Mesjid London tersebut.
Hadhrat Khalifatul Masih II r.a. mengadakan kunjungan di Misi London pada tahun 1924. Beliau r.a. ke sana untuk mengambil bagian dalam konferensi Agama-agama yang Hidup, diorganisir oleh “Wembley Exhibition”
Karangan beliau r.a. yang disiapkan sendiri mengenai keindahan ajaran Islam yang terbit dalam bentuk buku berjudul “Ahmadiyah atau Islam Sejati” dibacakan dalam konferensi itu oleh Chaudhri Sir Muhammad Zafrullah Khan.
Selama di London, beliau r.a. meletakkan batu pertama Mesjid London itu, terjadi pada tanggal 19 Oktober 1924. Mesjid itu selesai pada tahun 1926 dan secara resmi dibuka pada bulan Oktober juga pada 1926 oleh Sir Abdul Qadir, seorang pemimpin India-Pakistan terkenal dan seorang ahli hukum kenamaan di anak benua India.
Tahun 1955 untuk keperluan pengobatan, Hadhrat Khalifatul Masih II r.a. mengadakan kunjungan kedua kalinya di Eropa dan menetapkan beberapa misi baru di benua itu.
Selama tahun 1935-1938 telah dibuka misi-misi di Polandia, Hongaria, Yugoslavia, Itali dan Albania. Beberapa buku juga diterbitkan di situ dalam bahasa masing-masing negeri itu. Tetapi dengan pecahnya perang dunia kedua tahun 1939 misi-misi tersebut terpaksa ditutup dan tidak dapat dihidupkan kembali.
Seperti diketahui negeri-negeri itu menjadi satelit komunis. Sekalipun begitu di Yugoslavia, Ahmadiyah berkembang dengan pesat.
Sebuah misi dibuka pula di Perancis tahun 1945 tetapi terpaksa ditutup beberapa tahun kemudian.
Di Spanyol, Islam pernah hidup maju dan makmur selama lebih kurang 800 tahun pada masa keemasan Islam dulu. Pada tahun 1946, Ahmadiyah membuka misi di sana. Bukan saja berhasil baik di tempat itu tetapi juga mengantarkan piagam Islam ke Cuba, Argentina, Peru dan beberapa negara Amerika bagian selatan lainnya. Demikian pula Ahmadiyah berkembang dengan sendirinya di Philipina.
Tahun 1949, Misi Ahmadiyah dibuka di Hamburg, Jerman Barat. Tahun 1957, di situ dibangun sebuah mesjid. Mesjid kedua di Jerman Barat dibangun di Frangfurt pada tahun 1959. kedua misi ini menghasilkan sejumlah literatur yang baik tentang Islam. Terjemahan  Al-Quran dalam bahasa Jerman telah dicetak beberapa kali.
Di negeri Belanda telah didirikan misi pada tahun 1947 sedang Mesjid Ahmadiyah dibangun di negeri itu di kota Den Haag pada tahun 1955. Terjemahan Al-Quran dalam bahasa Belanda juga diterbitkan di samping buku-buku lainnya tentang Islam, termasuk “Riwayat Hidup Rasulullah s.a.w..
Misi Ahmadiyah di Switzerland dimulai tahun 1948 dan sebuah  mesjid dibangun di sana tahun 1963. Batu pertamanya diletakkan oleh Sayyidah Amatul Hafeezh Begum, putri bungsu Hadhrat Masih Mau’ud a.s..
Di Scandinavia didirikan misi pertama di Kopenhagen tahun 1956. sejak itu misi-misi lainnya dibuka di Norwegia dan Swedia.negeri-negeri di penghujung utara Eropa itu baru sekarang mulai mengenal misi-misi Islam. Gerakan Islam zaman permulaan tidak sempat mencapai wilayah-wilayah itu.
Di Gottenburg, Swedia, telah dibangun pula sebuah mesjid yang indah. Batu pertamanya diletakkan oleh Hadhrat Khalifatul Masih III r.h.a. pada tanggal 27 September 1975. Kini telah selesai dan menjadi pusat kegiatan Islam di negeri itu.
Di Amerika Serikat misi pertama didirikan tahun 1920 oleh Hadhrat Mufti Muhammad Sadiq, seorang sahabat lama Hadhrat Masih Mau’ud r.a.. Di Chicago oleh Jemaat didirikan mesjid dan dari situlah diterbitkan sebuah majalah tiga bulanan “Muslim Sunrise”. Misi-misi telah didirikan pula di New York, Dayton, Washington dan Pittsburg. Dan tidak ketinggalan beberapa mesjid didirikan di berbagai tempat di Amerika Serikat.

b.      Pendidikan
Hadhrat Khalifatul Masih II r.a. merasa sangat tertarik oleh kepentingan pendidikan bagi seluruh Jemaat. Selama betahun-tahun beliau r.a. memberikan pelajaran Al-Quran, merata kepada pria dan wanita, sampai beliau r.a. menjadi lemah dan jatuh sakit. Pelajaran-pelajaran itu disebut “Daras” yang kemudian diterbitkan dalam bentuk kitab yang diberi nama “Tafsir Kabir”
Tafsir ini adalah tafsir yang terbesar meliputi 6.000 halaman, sedang “Tafsir Shaghir”yang merupakan satu jilid saja meliputi 853 halaman, di dalam bahasa Urdu bebas. Kedua karya besar ini mengandung tafsiran Al-Quran yang indah. 
Sebagian beliau r.a.ungkapkan dalam Khutbah-khutbah Jumah, Khutbah ‘Id dan juga Khutbah Nikah, di samping pidato-pidato pada kesempatan Jalsah Salanah. Terjemahan dan Tafsir Singkat dari tafsir tersebut itulah diterbitkan dalam berbagai bahasa dunia.
Khutbah-khutbah Jumah Hudhur r.a.dan pidato-pidato yang diucapkan di berbagai tempat dan kesempatan termasuk Jalsah Salanah telah memperkaya pembinaan akhlak seluruh Jemaat. 
Isinya selalu merupakan bimbingan langsung, bukan saja dalam masalah-masalah ke-Jemaatan tetapi juga menyangkut masalah perorangan dalam kehidupan sosial seluruhnya. Sungguh sangat disayangkan bahwa banyak dari khazanah itu yang tidak dapat diabadikan dalam penerbitan.
Beliau r.a. membangun “Ansharullah”, organisasi khusus bagi pria yang berusia di atas 40 tahun; “Khuddamul Ahmadiyah” untuk pria berusia 15 sampai 40 tahun serta “Athfalul Ahmadiyah” untuk anak-anak berusia 7 sampai 15 tahun. 
Beliau r.a. berikan kepada mereka peraturan dasar (Anggaran Dasar) dan kaidah-kaidah untuk membantu mereka supaya dapat berdiri sendiri dan sekaligus mendukung tiap usaha untuk memajukan Jemaat. 
Demikian pula untuk wanita, beliau r.a. membangun organisasi “Lajnah Imaillah”yang artinya “Hamba-hamba (wanita) Allah” untuk mereka yang berusia 15 tahun ke atas. Sedang untuk anak wanita usia 7 sampai 15 tahun, beliau r.a. membangun “Nashiratul Ahmadiyah” dan kepada semuanya beliau r.a. berikan bimbingan dengan ketentuan dan Anggaran Dasar dengan arah yang jelas dan tujuan yang pasti. 
Semuanya itu untuk  membuat mereka bergerak maju untuk mendukung kekuatan Islam melalui sarana moril, spiritual dan pengembangan pergaulan yang maju.
Badan-badan tersebut di atas yang merupakan bagian dari Jemaat telah bergerak jauh dan membawa serta perkembangan yang terasa bagi Jemaat dalam usaha mencapai kemajuan moril, pendidikan dan juga urusan duniawi.
Demikianlah biografi singkat dan hasil yang beliau r.a.capai untuk kemajuan Islam dan Ahmadiyah. Semoga Allah s.w.t.menurunkan rahmat dan fazal-Nya kepada kita supaya dapat meneladani Hadhrat Mushlih Mau’ud r.a..

Sumber: 
Nuruddin Muneer. 1988. Ahmadi Muslim.
Bogor: Jemaat Ahmadiyah Indonesia.
Amatul Qudus. 1984. Riwayat Hidup Muslih Mau’ud r.a..
Penerjemah: H.M.A. Cheema, H.A., Shd.
Bogor: Jemaat Ahmadiyah Indonesia. 


Post a Comment

0 Comments