BACAAN SHALAT SESUAI SUNNAH RASULULLAH SAW

Oleh: Mln. Mubarak Achmad

اِنَّنِى اَنَا اللهُ لاَ اِلَهَ اِلَّا اَنَا فَاعْبُدْنِى وَاَقِمِ الصَّلَوةَ لِذِكْرِى

‘Sesungguhnya Aku-lah Allah, tiada Tuhan selain Daku, maka sembahlah hanya Aku semata dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku’ {Thaha, 20 : 15}.

صَلُّوْا كَمَا رَاَيْتُمُوْنِى اُصَلِّى

‘Shalatlah kamu sebagaimana engkau melihat aku shalat’ {Bukhari, Bulughul Marom : 66}.

Salah satu rukun Islam yang harus kita laksanakan adalah mendirikan shalat. Shalat adalah satu sarana komunikasi kita dengan ‘Sang Khalik’ dan Kunci kedekatan kita dengan Ilahi Maha Pemurah dan Maha Penyayang, yang dengannya dapat mengakibatkan segala perkara dan urusan dunia akan menjadi mudah, apalagi urusan kerohanian/agama.

Ringkasnya kita hendaknya selalu ingat bahwa shalat adalah sesuatu yang mengakibatkan setiap kesulitan akan menjadi mudah dan semua bala bencana – musibah akan menjauh dari diri kita. Tentunya shalat kita itu harus menjadikan kalbu kita mencair dan jatuh ke hadapan singgasana Tauhid Ilahi, lalu fana sedemikian rupa hingga seolah-olah mengalir ibarat air rohani menuju sasarannya membersihkan karat-karat dosa.

“Abu Hurairah meriwayatkan bahwa dia mendengar Rasulullah saw bersabda ; ‘katakan padaku bila ada suatu aliran sungai di depan pintumu, di mana engkau mandi lima kali sehari, apa yang hendak kau katakan, apakah itu akan meninggalkan suatu kotoran ?’ Mereka berkata ; ‘Tidak ada satupun  kotoran tertinggal’. Beliau saw bersabda ; ‘Inilah perumpamaan shalat lima waktu, yang dengan itu Allah menghapuskan [seluruh] kesalahan” {Bukhari}.

Dan perlu diingat bahwa shalat itu harus kita jaga dan pelihara, bukan berarti Allah Ta`ala itu membutuhkan kita, tidak sama sekali tidak, sedikitpun Allah Ta`ala tak membutuhkan shalat kita. Allah Ta`ala Maha Ghani, Maha Kaya dan Maha Berkecukupan serta Maha segala-galanya terhadap sekalian alam jagat raya ciptaan-Nya. Kitalah manusia lemah yang membutuhkannya agar melalui shalat kita mendapatkan kebaikkan dari Allah Ta`ala Yang  Maha Pemurah dan Maha Yang Penyayang,

Oleh karena itu Shalat yang kita dirikan siang dan malam, haruslah kita mengerti dan mengetahui apa yang kita baca dan kita mohonkan di dalam shalat, berjumpa dengan Ilahi, maka kita harus paham apa yang kita baca dan mengetahui arti bacaan dalam shalat, guna harapan kita dapat tersentuh dan lebih terasa dekat dengan Ilahi.

Begitu Pentingnya akan hal ini, maka mari kita mengulang mempelajari bacaan-bacaan shalat bersama dengan artinya ! ! !

Sebelum Mendirikan Shalat, maka kita harus berwudhu dan sebelumnya harus membaca do`a :

“Do`a Sebelum Berwudhu”

‘Abi Sofyan bin Yathib meriwayatkan saya mendengar Rasulullah saw bersabda ; ‘Tidak ada artinya wudhu itu bagi orang yang tidak memulai dengan membaca بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِيْمِ  {Abu Daud dan Muslim}.

“Do`a Sesudah Berwudhu”

عَنْ عُمَرَ قَالَ النَّبِىُّ صلعم مَامِنْكُمْ مِنْ اَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيَسْبَغِ الوُضُوْءَ ثُمَّ يَقُوْلُ     اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ

لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ ،  اِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ اَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ يَدْخُلُ مِنْ اَيِّهَا شَاءَ

‘Dari Umar bin Khaththab ; Nabi saw telah bersabda tidak ada dari seseorang kamu yang berwudhu, maka ia sempurnakan wudhunya itu kemudian ia mengucapkan ; Aku mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu baginya dan saya menyaksikan bahwa Muhammad saw itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah saya termasuk orang-orang yang suka bertaubat dan jadikanlah   saya termasuk orang-orang yang suci. Kecuali dibukakan untuknya delapan pintu surga [yang akan ia masuki], ia masuk dari pintu yang dikehendaki’ {Muslim, Abu Daud, Ahmad dan Tirmidzi}.

Selanjutnya mari Kita simak bacaan-bacaan shalat sesuai sunnah Rasulullah saw

I. Takbiratul Ihram.

اَللهُ اَكْبَرُ

Allah Maha Besar’.

II. Do`a Tsana atau Iftitah.

سُبْحَانَكَ اَللَََّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ

وَ تَعَالىَ جَدُّكَ وَلاَ اِلهَ غَيْرُكَ

‘Maha Suci Engkau, ya Allah. Dan Maha Terpuji Engkau, Maha Beberkat nama-Engkau, Maha Tinggi kekuasaan Engkau, tidak ada Tuhan selain Engkau’ {Muslim dan Tirmidzi, Jilid I, Hal. 77 dan Ibnu Majah, Jilid I, Hal. 135}.

III. Ta`awwudz.

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

‘Hamba berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk’ {An-Nahl, 16 : 99}.

atau

اَعُوْذُ بِاللهِ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ مِنْ هَمْزِهِ وَنَخِهِ وَنَفْثِهِ

‘Hamba berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui dari godaan syetan yang terkutuk, dari kegilaannya dan kesombongannya dan syairnya yang tercela’. {Abu Daud Dan Tirmidzi, dari Abu  Sa`id  Al-Khudri}.

IV. Basmalah, Surah Al-Fatihah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ (1) الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2) الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ (3) مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4)

 إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ  (5)  اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ (6)

 صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ   (7) 

‘Aku baca dengan nama Allah, Maha Pemurah, Maha Penyayang #  Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam # Maha pemurah, Maha Penyayang # Yang mempunyai Hari Pembalasan # Hanya Engkau-lah kami sembah dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan # Tuntunlah kami pada jalan yang lurus # Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang kemudian dimurkai dan bukan pula yang kemudian sesat’ {Al-Fatihah, 1 : 7}.

V. Tamiin (Mengucapkan Aamiin).

آمِيْنٌ

‘[Ya Allah], Perkenankanlah do`a kami]’ {Bukhari, Jilid I, Hal. 198}.

VI. Surah Al-Qur`an Lainnya.

 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ  (1) قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (2) اللَّهُ الصَّمَدُ (3) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (4) وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ(5)

Aku baca dengan nama Allah, Maha Pemurah, Maha Penyayang # Katakanlah, Dia-lah Yang Maha Esa # Allah, yang tidak bergantung pada sesuatu dan segala sesuatu bergantung pada-Nya # Dia tidak memperanakkan dan tidak pula Dia diperanakkan # Dan tiada seorang pun menyamai Dia’ {Al-Ikhlas, 112 : 1-5}.

VII. Do`a Ruku.

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ  –   سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ  – سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ

‘Maha Suci Tuhan-ku yang Maha Besar,    3 X’ {Abu Daud dan Tirmidzi, Jilid I, Hal 83}.

Catatan ; Abu Daud menerangkan tambahan  وَبِحَمْدِهِ ) ) diakhirnya adalah Dhoif, juga Imam Asy-Syaukani.

VIII. Do`a I`tidal.

رَبَّنَالَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًافِيْهِ

‘Ya Tuhan-kami bagi Engkaulah segala puji-pujian yang banyak, Yang Maha Suci, Yang Maha berkat’ {Bukhari dan Ahmad}.

IX. Do`a Sujud.

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْاَعْلىَ  –  سُبْحَانَ رَبِّىَ الْاَعْلىَ  – سُبْحَانَ رَبِّىَ الْاَعْلىَ

‘Maha Suci Tuhan-ku yang Maha Tinggi’ {Tirmidzi, Jilid I, Hal. 83}.

Catatan ; Abu Daud menerangkan tambahan  وَبِحَمْدِهِ ) ) diakhirnya adalah Dhoif, juga Imam Asy-Syaukani.

XI. Do`a Qa`dah Bainas Sajdatain (Duduk Diantara Dua Sujud).

 رَبِّ اغْفِرْلِى – رَبِّ اغْفِرْلِى

‘Ya Tuhan-ku ampunilah aku, 2 X’ {Ibnu Majah dan Nasa`I, Jilid II, Hal. 231}.

Atau

اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِىْ وَاهْدِنِىْ وَعَافِنِىْ وَرْفَعْنِى وَاجْبُرْنِى وَارْزُقْنِىْ

‘Wahai Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, tunjukilah aku, selamatkanlah aku, angkatlah derajatku, perbaikilah aku dan anugerahkanlah rezkiku’ {Tirmidzi}.

XII. Do`a Tahiyyat.

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ . اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ . اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلىَ عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا وَرَسُوْلُهُ

‘Segala kehormatan, keberkatan, kemuliaan dan segala yang baik-baik bagi Allah. Keselamatan atas Engkau wahai nabi dan rahmat Allah dan berkat-Nya. Keselamatan atas kami juga dan atas orang-orang yang soleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah’ {Muslim, Jilid II, Hal. 14}.

XIII. Do`a Shalawat.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى اَلِ اِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ بَارِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى اَلِ اِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

“Ya Allah berilah rahmat kepada Muhammad saw dan para pengikut-pengikut yang setia, sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada Ibrahim as dan pengikut-pengikutnya yang setia, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.  Ya Allah berilah berkat kepada Muhammad saw dan para pengikut-pengikut yang setia, sebagaimana Engkau telah memberi berkat kepada Ibrahim as dan pengikut-pengikutnya yang setia, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji  lagi  Maha  Mulia.”.

XIII. Do`a-Do`a Sebelum Salam.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Ya Tuhan kami, berilah kami segala yang baik di dunia dan segala yang baik di akhirat  dan selamatkanlah kami dari siksaan api”  {Al-Baqarah, 2 : 202}.

اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَسِيْحِ الدَّجَّالِ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ

 ‘Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari siksa kubur. Aku berlindung kepada Engkau dari Fitnah Dajjal. Aku berlindung kepada Engkau dari fitnah kehidupan dan keselamatan. Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari dosa dan hutang’ {Nasa`I, JIlid III, Hal 57}.

اَللَّهُمَّ اِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى ظُلْمًا كَثِيْرًا وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّ اَنْتَ فَاغْفِرْلِى مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ

وَارْحَمْنِى اِنَّكَ اَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

‘Ya Allah, sesungguhnya aku telah berlaku aniaya terhadap diri sendiri, tidak        ada yang dapat mengampuni dosa kecuali engkau, maka ampunilah dosaku dengan ampunan dari kehadirat-mu. Dan kasihanilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Maha Penyayang’ {Bukhari, Jilid I : 212}.

XIV. Do`a Salam.

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

‘Selamat-sejahteralah dan semoga rahmat Allah terlimpahkan atas dirimu’. {An-Nasa`i, Jilid III, Hal 62}.

Catatan : Diucapkan 2 kali, sambil memalingkan muka ke kanan dan ke kiri

XV. Do`a-Do`a (Dzikir) Setelah Shalat.

اَسْتَغْفِرُ اللهَ ، اَسْتَغْفِرُ اللهَ ، اَسْتَغْفِرُ اللهَ . اَللَّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ

‘Aku memohon ampunan kepada Allah,  3X.   Wahai   Allah,  Engkau   adalah    sumber keselamatan, dari Engkaulah segala keselamatan, Maha Beberkat Engkau wahai pemilik segala kebesaran dan kemuliaan’ {Muslim}.

اَللَّهُمَّ اَعِنِّى عَلىَ ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

‘Wahai Allah, tolonglah aku dalam berdzikir kepada Engkau, dalam bersyukur kepada Engkau dan dalam beribadah baik kepada Engkau’ {Abu Daud, Jilid II, Hal. 86 dan Nasa`i, Jilid III, Hal. 53}.

اَللَّهُمَّ لاَمَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِىَ لِمَا مَنَعْتَ

وَ لاَ يَنْفَعُ ذَاالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

‘Wahai Allah tidak ada seorangpun yang dapat mencegah apa yang hendak Engkau berikan dan tidak ada seorangpun yang dapat memberi terhadap apa yang Engkau cegah. Dan tidak akan berfaedah usaha apapun selain dari Engkau’ {Bukhari, Jilid I, Hal. 255 dan      Muslim, Jilid I, Hal. 414}.

لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ  وَلَهُ الْحَمْدُ وَ هُوَ عَلىَ كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

‘Tidak ada Tuhan selain Allah Maha Esa dan tidak ada sekutu baginya, semua kerajaan

dan baginya semua puji-pujian dan Dia Maha berkuasa atas segala sesuatu’ {Bukhari, Jilid I, Hal. 255 dan Muslim, Jilid I, Hal. 414}.

سُبْحَانَ اللهِ 33 X، اَلْحَمْدُ ِللهِ 33 X، اَللهُ اَكْبَرُ33 X

‘Maha Suci Allah 33 X, Segala puji bagi Allah 33 X, Allah Maha Besar 33 X’ {Muslim, Jilid II, Hal. 418}.

اَللَّهُمَّ  اَجِرْنِى مِنَ النَّارِ

‘Wahai Allah jauhkanlah aku dari api neraka 7x’ {Abu Daud}.

Itulah BACAAN SHALAT SESUAI SUNNAH RASULULLAH SAW, semoga kita dapat menghafakannya dan menjadi motivasi. Ingatlah Shalat itu sangat penting, Sebagaimana Firman Allah Ta’ala

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

‘Hai orang-orang yang beriman !  Rukulah kamu dan sujudlah [dalam shalat] dan sembahlah Tuhan-mu dan berbuatlah kebaikkan, supaya kamu memperoleh kebahagian’ {Al-Hajj, 22 : 78}.

مُرُوْا اَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلَوةِ وَهُمْ اَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِيْنَ وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ عَشْرٍ وَّفَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِى الْمَضَاجِعِ

‘Perintahkanlah pada anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat pada umur tujuh tahun, kemudian pada umur sepuluh tahun tekankanlah pada mereka dengan keras untuk mengamalkannya (pukullah dengan kasih sayang). Dan pada saat umur tersebut harus di pisahkan tempat tidurnya [sendiri-sendiri]’ {Abu Daud, 1 : 170}.

اَلْفَرْقُ بَيْنَ الْكُفْرِ وَ الْاِيْمَانُ تَرْكُ الصَّلَوةَ

‘Perbedaan antara kekafiraan dan keimanan adalah meninggalkan shalat {Tirmidzi}.

MOTTO ‘SHALAT’ : ‘Saya  Harus  Amalkan  Lima  Amanat  Tuhan’

Post a Comment

0 Comments