Tata Cara Shalat Witir yang Benar

cara shalat witir


Seorang perempuan dari Inggris menulis kepada Hazrat Amirul Mukminin, Khalifatul Masih V (aba) dan bertanya mengapa kita melaksanakan shalat witir tiga rakaat dalam dua bagian, yaitu dua rakaat dan kemudian satu rakaat? 

Huzur Anwar (aba) dalam suratnya tertanggal 12 Oktober 2021 memberikan jawaban berikut: 

Ulama hadits dan fikih telah memberikan berbagai penjelasan mengenai cara melakukan shalat witir dan mereka juga memberikan dalil yang berbeda-beda dalam mendukung pendapat mereka. Dua pendapat berikut adalah yang paling masyhur, pertama mengerjakan dua rakat yang ditutup dengan salam, kemudian mengerjakaan rakaat ketiga secara terpisah. Cara kedua adalah dengan mengerjakan tiga rakaat langsung, yang mana setelah dua rakaat kita duduk [qa'dah] untuk tasyahhud [kemudian bangkit untuk mengerjakan rakaat ketiga] dan kemudian diakhiri dengan salam. 

Dalam menanggapi pertanyaan seseorang tentang bagaimana melakukan shalat witir, Hazrat Masih Ma'ud bersabda: 

"Bisa melakukan dengan dua rakaat, mengucapkan salam, kemudian mengerjakan rakaat ketiga; atau dengan cara mengerjakan tiga rakaat langsung, di mana di tengahnya duduk untuk at-tahiyyat, dan mengucapkan salam sekali [di akhir]." (Al-hakam, No.13, Vol. 7, 10 April 1903, Hal. 14) 

Disebutkan dalam hadits bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasanya memisahkan tiga rakaat shalat witir dengan salam di tengahnya. Diriwayatkan oleh Hazrat Ibnu Umar (ra):

 كَانَ‭ ‬رَسُولُ‭ ‬اللّٰهِ‭ ‬صَلَّى‭ ‬اللّٰهُ‭ ‬عَلَيْهِ‭ ‬وَسَلَّمَ‭ ‬يَفْصِلُ‭ ‬بَيْنَ‭ ‬الْوَتْرِ‭ ‬وَالشَّفْعِ‭ ‬بِتَسْلِيمَةٍ‭ ‬وَيُسْمِعُنَاهَا 

"Dahulu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa salllam memisah antara witr (rakaat ganjil) dan syaf'u (rakaat genap) dengan salam, dan beliau memperdengarkannya kepada kami. (Musnad Ahmad Ibnu Hanbal, Musnad Abdullah bin Umar bin al-Khattab ra , Hadits 5204) 

Demikian pula Aisyah ra meriwayatkan:

 كَانَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِي الْحُجْ رَةِ وَأَنَا فِي الْبَيْتِ فَيَفْصِلُ بَيْنَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ بِتَسْلِيمٍ يُسْمِعُنَاهُ 

"Rasulullah saw biasa shalat di ruang dalam sedangkan aku di dalam rumah. Beliau memisahkan witir [rakaat ganjil] dan syaf' [rakaat genap] dengan salam yang mana beliau memperdengarkannya kepada kami.(Musnad Ahmad Ibnu Hanbal, Hadits as-Syedah Aisyah ra , Hadits 23398) 

Cara Masih Mau'ud Mengerjakan Shalat Witir

Seseorang bertanya pada Hazrat Muslih Mau'ud (ra) tentang bagaimana Hazrat Masih Mau'ud (as) melakukan shalat witir. Orang tersebut bertanya, 'Apakah Hazrat Masih Ma'uud (as) biasa mengucapkan salam setelah melakukan dua rakaat witir [dan menyelesaikan satu rakaat lagi setelahnya] atau apakah beliau melakukan tiga rakaat sekaligus? 

Hazrat Muslih Mau'ud (ra) menjawab:

Biasanya, [beliau salam] setelah mengerjakan dua rakaat.' 

Maulwi Syed Sarwar Shah Sahib (ra) menambahkan bahwa sejauh yang beliau dengar dari riwayat orang-orang yang mengetahui masalah ini, mereka juga mengatakan bahwa beliau biasa mengucapkan salam setelah mengerjakan dua rakaat dan kemudian mengerjakan satu rakaat lagi secara terpisah. (Al-Fazl, Qadian Dar-ul-Aman, No. 97, Vol. 9, 12 Juni 1922, hal. 7) 

Jadi, meskipun para ahli fikih Islam juga menjelaskan tentang tata cara shalat witir dengan tiga rakaat langsung- dengan duduk [qa'dah] untuk tasyahud di tengah dan mengucapkan satu salam di akhir - itu benar dan masnun [disunnahkan], tetapi cara yang biasa oleh junjungan kita Nabi Muhammad (saw) dan pengikut sejati beliau, Hazrat Masih Mau'ud (as) adalah setelah mengerjakan dua rakaat witir, mereka mengucapkan salam lalu mengerjakan rakaat ketiga secara terpisah.

Sumber: Al-Hakam

 

Post a Comment

2 Comments