ISTIGHFAR adalah Solusi dari Berbagai Macam Permasalahan Hidup



Oleh: Mln. Syamsul Ulum

Ada satu ungkapan yang menyatakan:

لا ﺗُﻔﻜﺮ ﻛﺜﻴﺮا ﺑﻞ اﺳﺘﻐﻔﺮ ﻛﺜﻴﺮا فاﻟﻠﻪ ﻳﻔﺘﺢ ﺑﺎلاﺳﺘﻐﻔﺎر أبوابا لا ﺗُﻔﺘﺢ ﺑﺎﻟﺘﻔﻜﻴﺮ

Jangan terlalu banyak berfikir, tapi perbanyaklah beristighfar, karena Allah akan membuka dengan istighfar banyak pintu (kemudahan) yang tak terbuka dengan berfikir.

Istighfar (استغفر) artinya mohon ampun kepada Allah atas segala dosa dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatan dosa. Istighfar adalah ungkapan taubat dari seorang hamba, dengan tekad untuk menjauhi segala larangan Allah dan menaati segala perintah-Nya.

Hadhrat Mīrzā Ghulām Ahmad as. menjelaskan makna hakiki dari istighfar sebagai berikut:

"Makna hakiki istighfar adalah permohonan kepada Allah Swt agar kelemahan manusiawi janganlah sampai ditampakkan dan harapan semoga Tuhan mau membantu dengan kekuatan-Nya secara alamiah dan memasukkan mereka ke dalam lingkaran perlindungan-Nya."

"Akar kata istighfar adalah ghafara yang mengandung arti menutupi atau menyelimuti. Dengan demikian pengertian dari istighfar ialah agar Tuhan berkenan menutupi kelemahan alamiah si pemohon dengan kekuatan-Nya. Pengertian ini menjadi lebih luas dengan juga menyertakan pengertian menutupi dosa dan kesalahan yang telah dilakukan."

"Namun pengertian hakikinya adalah permohonan agar Tuhan berkenan memelihara si pemohon terhadap kelemahan alamiah dirinya dan menganugerahkan kepadanya kekuatan dari Wujud-Nya, pengetahuan dari khazanah-Nya dan cahaya dari Nur-Nya." (Inti ajaran Islam bagian kedua, Neratja Press, 2017, hlm. 223-226)

Di antara amalan yang banyak dilakukan oleh Rasulullah saw. yaitu beristighfar memohon ampun kepada Allah saw. Terkadang dalam suatu majelis beliau beristighfar sampai 70 kali, dalam riwayat yang lain disebutkan sampai 100 kali, padahal Rasulullah saw. adalah seorang Nabi yang ma’shum, yang telah dijaga oleh Allah swt. dan telah mendapatkan jaminan ampunan dari Allah swt.

Rasulullah saw. memerintahkan kepada para sahabat dan kepada para umatnya untuk banyak beristighfar memohon ampun kepada Allah swt.. Allah swt. memerintahkan beliau untuk beristighfar dan memohonkan ampun untuk umat beliau saw., baik mukmin laki-laki maupun mukmin perempuan. Dan apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw. adalah merupakan contoh bagi kita. Kalau Rasulullah saja yang ma’shum banyak mengucapkan istighfar apalagi kita yang belum ada jaminan ampunan dari Allah swt.

Seorang ahli hikmah, Al-Hasan al Jadubah, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Qurthubi dari Ibn Subih, mengatakan bahwa bila datang kepadanya seorang mengeluh karena sengsara, ia hanya menjawab, ''istaghfirillah''.

Datang lagi yang lain mengeluh karena kelaparan, kemiskinan, dan kefakiran; ia hanya menjawab, ''istghfirillah.'' 

Datang lagi yang lain minta kepadanya supaya mendoakan agar dikaruniai anak, ia hanya menjawab, ''istagfirillah.''

Datang yang lain lagi mengeluh karena kemarau panjang yang menyebabkan kegersangan kebunnya, ia hanya menjawab, ''istaghfirillah.'' 

Ketika ditanya mengapa jawabannya tidak lebih dari istighfar, Al-Jadubah menjawab, ''Saya tidak mengarang sendiri, ini adalah petunjuk dari Allah."

Allah SWT berfirman:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا . يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا . وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

Mohonlah ampun (beristigfarlah) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat dan membanyakkan harta dan anak-anakmu. Dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. (Nuh: 10-12)

Di antara keutamaan dan manfaat dari istighfar kepada Allah SWT adalah sebagai berikut:

1. Membuka Pintu Rezeki

Mengamalkan kalimat istighfar dapat membuka pintu rezeki seseorang. Allah swt. berfirman dalam Al-Qur'an:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا . يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا . وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

Mohonlah ampun (beristigfarlah) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat dan membanyakkan harta dan anak-anakmu. Dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. (Nuh: 10-12).

Imam al-Qurthubi mengatakan bahwa ayat ini menunjukkan bahwa istighfar merupakan salah satu sebab untuk datangnya rezeki dan hujan.

2. Menurunkan Hujan

Selain dapat membuka pintu rezeki, Allah swt. juga berjanji akan mengirimkan hujan kepada umatnya yang mengucap istighfar sebagai kalimat taubat. Dengan hujan, Allah swt. menyuburkan berbagai jenis tanaman dan kebun sebagai makanan.

Muthorrif meriwayatkan dari Asy-Sya’biy bahwa Umar bin al-Khaththab ra. pernah memimpin kaum Muslimin melakukan istisqâ’ (minta hujan). Anehnya, beliau ra. tidak banyak meminta kecuali memperbanyak istighfâr sampai beliau ra. pulang. Seseorang bertanya kepadanya, ”Kami tidak mendengar anda meminta hujan” Beliau ra. menjawab:

طَلَبْتُ الْغَيْثَ بِمَجَادِيْحِ السَّمَاءِ الَّتِي يَسْتَنْزِلُ بِهَا الْقِطْرَ

"Aku telah meminta hujan menggunakan kunci-kunci pengendali langit, yang dengannya akan diturunkan hujan." Kemudian beliau membaca firman Allah Ta'ala yang artinya:

Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Rabb kalian, karena sesungguhnya Dia adalah Sang Maha Pengampun! Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepada kalian dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anak kalian, dan mengadakan untuk kalian kebun-kebun, serta mengadakan (pula di dalamnya) untuk kalian sungai-sungai. (Nuh: 10-12)

3. Menghapus dosa

Keutamaan istighfar kepada Allah swt. lainnya adalah menggugurkan dosa dalam taubat. Rasulullah saw. setiap harinya beristighfâr 70 kali, sebagaimana Beliau saw. jelaskan:

وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar dan bertaubat kepada Allah lebih dari 70 kali dalam sehari. (HR. Bukhâri, no. 6307) 

Beliau saw. yang telah dijamin masuk surga, dosa-dosanya yang terdahulu maupun yang akan datang sudah diampuni, termasuk makhluk yang paling dicintai Allah 'Azza wa Jalla, ternyata sedemikian banyak dalam keseharian beliau saw. memohon ampunan dengan memperbanyak beristighfar.

Kita sebagai umat Muhammad saw. yang tidak dijamin masuk surga dan tidak pernah dijamin diampuni dosa-dosa kita, tentunya kita lebih butuh untuk memperbanyak beristighfâr dan mendawamkannya.

Imam Ibn Katsir ketika menafsirkan Surah Nuh ayat 10-12 mengatakan, ''Jika kalian bertaubat kepada Allah, minta ampunan-Nya dan menaati-Nya, niscaya akan dibuka jalan rezeki, dan akan mengalir air yang membawa keberkahan dari langit, dan menumbuhkan dari bumi segala keberkahannya, berupa tanam-tanaman, serta menyuburkan air susu ibu, pun akan dianugerahkan kepada mereka harta dan anak-anak, kebun-kebun yang subur dengan segala macam buah-buahan, di tengah-tengahnya mengalir air yang tidak pernah berhenti.''

4. Menghilangkan Rasa Malas

Rasa malas bisa datang pada siapa saja. Hal ini tentu dapat menghalangi kegiatan seseorang, misalnya dalam beribadah. Namun mengucap istighfar dapat menghilangkan rasa malas tersebut. 
Dàri Al-Aghorr Al Muzanni, yang merupakan sahabat Nabi saw. bahwa Nabi saw. bersabda:

إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِى وَإِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِى الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ

Ketika hatiku malas, aku beristighfar pada Allah dalam sehari sebanyak seratus kali. (HR. Muslim no. 2702).

Al-Qodhi ‘Iyadh mengatakan bahwa makna hadits di atas yaitu ketika Nabi saw. dalam keadaan malas beliau membacanya seperti itu. Artinya, beliau rutin terus mengamalkan dzikir istighfar setiap harinya. (Syarh Shahih Muslim karya Imam Nawawi, 17: 22)

5. Dimudahkan segala Urusannya

Keutamaan istighfar juga adalah dijanjikan Allah swt. dapat memberikan jalan keluar dari segala masalah hidup yang terjadi. Kalimat istighfar pun bisa menambah rezeki seseorang. Dalam Hadist Riwayat Ahmad dari Ibnu Abbas ra. Nabi Muhammad saw. bersabda yang artinya:

Barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.

6. Diberikan harta yang banyak dan keturunan yang Saleh

Diantara salah satu keutamaan istighfar adalah akan diberikan harta yg banyak dan dikaruniai anak keturunan yang saleh.

Imam Hasan Al-Bashri, setiap kali datang kepadanya orang-orang mengeluh karena kefakiran, tidak adanya lapangan kerja, dan kesulitan untuk mendapatkan keturunan, ia menjawab dengan anjuran memperbanyak istighfar.

Sedangkan Imam al-Qusyairi mengatakan di dalam tafsirnya: “Sesungguhnya istighfar adalah mengetuk pintu-pintu nikmat (rezeki). Barangsiapa yang di dalam dirinya terdapat rasa butuh kepada Allah swt., maka dirinya tidak akan bisa sampai kepada-Nya, kecuali dengan mengajukan istighfar sebagai pembukanya.”

Inilah janji Allah swt. untuk hamba-Nya yang banyak beristigfar.

Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda:

 (مَنْ لَزِمَ الاِسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضَيْقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ ( رواه أبو داود

Barangsiapa senantiasa beristighfar, niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya kelapangan dan untuk setiap kesulitan jalan keluar, dan akan diberi-Nya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka. (HR. Abu Daud).

Rasulullah saw. menyebutkan dalam hadist:

مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka”. (HR. Ahmad dari Ibnu Abbas dan sanadnya dinilai sahih oleh al-Hakim serta Ahmad Syakir)

 وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali Imran : 133)

Rasulullah saw. juga  bersabda :

طوبى لمن وجد في كتابه استغفاراً كثيرا

Berbahagialah bagi orang yang mendapati dalam catatan amalnya istighfar yang banyak. (HR. Al-Baihaqi dan Ahmad)

Hadhrat Mīrzā Masroor Ahmad, Khalifatul Masih V aba. bersabda:

"Satu-satunya cara kita dapat mengeluarkan diri dari situasi-situasi sulit ialah dengan sujud di hadapan Allah dengan ketulusan hati dalam ibadah-ibadah dan doa-doa kita kepada-Nya serta menaruh perhatian khusus pada  Istighfar dan sedekah." (Hazrat Mirza Masroor Ahmad, Khutbah 24 Februari 2017)

Terdapat sebuah kisah mengenai sosok Imam Ahmad bin Hambal dan seorang Tukang Roti. Dikisahkan bahwa Imam Ahmad bin Hanbal ingin menginap di sebuah masjid, di mana beliau berniat untuk menghabiskan malamnya di sana. Namun, penjaga masjid tidak mengenali siapa beliau, sehingga ketika beliau meminta izin untuk berada di dalam masjid hingga datangnya waktu shubuh, sang penjaga masjid menolaknya.

Meskipun Imam Ahmad bin Hanbal sudah berulang kali membujuk sang penjaga masjid untuk diizinkan bermalam, namun keputusan dari penjaga masjid agaknya tidak dapat diganggu gugat. Akhirnya, Imam Ahmad keluar dari area masjid dan beliau terpaksa mencari tempat bermalam di lain tempat.

Ketika beliau keluar area masjid, kebetulan lewatlah seorang tukang penjual roti keliling. Tukang roti merasa iba kepada Imam Ahmad sampai diusir oleh penjaga masjid. Ketika Imam Ahmad menceritakan yang dialaminya kepada tukang roti, si tukang roti akhirnya menawarkan Imam Ahmad Untuk menginap di rumahnya, Imam Ahmad lantas menerima tawaran tersebut.

Di rumah pembuat roti, Imam Ahmad dijamu dengan baik layaknya seorang tamu. Imam Ahmad tidak mengenalkan dirinya bahwa dirinya adalah ulama besar yang tersohor. Lalu setelah beberapa saat bercengkrama si pembuat roti mempersilahkan Imam Ahmad untuk beristirahat. Sementara ia sendiri menyiapkan adonan roti untuk dijual esok hari. Lalu ada yang menarik perhatian Imam Ahmad dari si pembuat roti ini. Si pembuat roti bekerja sambil melantunkan istighfar. Ia terus beristighfar sampai pekerjaannya selesai. Hal ini didengar oleh Imam Ahmad sehingga membuat beliau terkesan.

Imam Ahmad penasaran kemudian bertanya kepada si pembuat roti: ”Semalam terdengar olehku lantunan istighfar yang terus menerus engkau baca ketika sedang membuat roti. Katakanlah kepadaku wahai tuan, apakah engkau mendapatkan sesuatu dari istighfar yang engkau baca?".

Si pembuat roti lalu menjawab, ”Ya begitulah adanya. Sungguh saya benar-benar telah mendapatkan faedah dari keutamaan melazimkan istighfar. Demi Allah, sejak saya melazimkan istighfar, saya tidak memohon sesuatu kepada Allah kecuali pasti dikabulkan. Doa saya selalu diijabah oleh Allah. Hanya ada satu doa yang belum dikabulkan sampai saat ini.” Imam Ahmad bertanya:”apakah itu?“. Si pembuat roti berkata: “Aku ingin dapat bertemu dengan ulama paling tersohor saat ini yaitu Imam Ahmad bin Hanbal!”.

Mendengar hal tersebut, Imam Ahmad tersenyum. Tampaknya beliau sudah mengerti hikmah diusirnya beliau dari masjid kemarin malam. Allah swt. mengabulkan doa si pembuat roti dengan perantara peristiwa semalam sampai pada akhirnya beliau bertemu dengan si penjual roti.

Kemudian Imam Ahmad berkata: ”Wahai tuan, saya lah Imam Ahmad bin Hanbal. Demi Allah, Allah-lah yang mengaturku sehingga bisa bertemu denganmu“.

Subhanallah. Begitu istimewanya istighfar ini sehingga Allah swt. berkenan untuk mengabulkan setiap permohonan dari hambanya.

Hadhrat Mīrzā Ghulām Ahmad, Al-Mahdi Al-Mau'ud as. bersabda:

"Barangsiapa berdoa, beristighfar dan memberi sedekah sebelum turunnya malapetaka, Allah akan berbelas kasihan padanya dan menyelamatkannya dari azabNya."

"Jangan anggap kata-kataku ini sebagai kisah, tapi anggaplah sebagai nasehat dengan niat karena Allah. Pikirkan keadaanmu. Berdoalah dan katakan kepada teman-temanmu untuk berdoa. Istighfar berfungsi sebagai pelindung terhadap azab Ilahi dan musibah yang menyedihkan."

"Allah berfirman dalam Quran Syarif:

وَمَا كَانَ ٱللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

Allah tak akan menyiksa mereka selagi mereka beristighfar. (Al-Anfal: 33)

Oleh karenanya, bila kamu ingin terlindungi atau selamat dari azab Ilahi, maka bacalah istighfar sebanyak-banyaknya." (Malfuzat, Jilid I, Hal. 340)

Post a Comment

0 Comments