PRINSIP-PRINSIP DAKWAH DALAM ISLAM



Oleh : Mln. Muhaimin Khairul Amin

Kalau kita perhatikan, kita dapati bahwa ayat Al-Qur’an yang pertama kali diterima oleh Rasulullah saw.di gua Hira adalah ayat yang mengandung perintah untuk berdakwah.

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ

Bacalah dengan nama Tuhan engkau yang telah menciptakan. (QS. Al-Alaq: 1)

Kata iqra’ selain berarti bacalah, juga berarti tilawatkanlah, sampaikanlah, umumkanlah atau kumpulkanlah, dan ayat itu mengandung arti, bahwa Alquran dimaksudkan supaya dibaca dan diumumkan, dikumpulkan dan disusun dan kemudian disampaikan ke seluruh dunia.

Dengan demikian jelas bahwa wahyu pertama saja sudah mengandung perintah untuk berdakwah.

Pengertian Da'wah Ilallaah
Da'wah secara lughawi berasal dari bahasa Arab, da'wah yang artinya seruan, panggilan, undangan. Secara istilah, kata da'wah berarti menyeru atau mengajak manusia untuk melakukan kebaikan dan menuruti petunjuk, menyuruh berbuat kebajikan dan melarang perbuatan munkar yang dilarang oleh Allah Swt. dan rasul-Nya agar manusia mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Da’wah ilallaah pada hakikatnya adalah menyeru manusia untuk mengenal dan dekat kepada Allah Ta’ala.

Kewajiban Berdakwah/Bertabligh
Dakwah hukumnya wajib, sama wajibnya dengan shalat, puasa, zakat, dan haji:

Allah swt berfirman:

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Dan hendaklah ada di antaramu segolongan yang mengajak manusia kepada kebajikan (Islam), dan menyuruh kepada kebaikan dan melarang terhadap keburukan. Dan mereka itulah orang-orang berjaya. (QS. Ali Imran : 104)

يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

Hai Rasul, sampaikanlah apa-apa yang diturunkan kepada engkau dari Tuhan engkau. Dan jika engkau tidak melakukan hal itu  maka engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan, Allah  swt. akan melindungi engkau dari manusia. Sesungguhnya Allah swt. tidak akan memberi petunjuk kepada kaum kafir. (QS. Al-Maidah: 67)

Prinsip-prinsip Dakwah
Ketika berdakwah, bagaimana  seorang da’i harus bersikap?

Allah Ta’ala Berfirman:

ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

Panggilah kepada jalan Tuhan engkau dengan bijaksana dan nasihat yang baik, dan bertukar-pikiranlah dengan mereka, dengan cara yang sebaik-baiknya. Sesungguhnya Tuhan engkau Dia lebih mengetahui siapa yang telah sesat dari jalan-Nya, dan Dia Maha Mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (QS. An-Nahl: 125)

Prinsip dakwah yang dijelaskan oleh Surat An-Nahl 125 ini adalah hendaknya berdakwah itu dengan hikmah kebijaksanaan, dengan pengajaran yang baik (mauidhoh hasanah) dan dengan mujadalah atau perdebatan yang baik pula. Ingat! Dalam berdiskusi dan menyampaikan argumentasi/hujjah jangan berbelit belit dan hindarkan perdebatan. Da’wat ilalaah (tabligh) bukan untuk memenangkan hujjah tetapi memenangkan hati manusia.  Jangan sekali-kali menyalahkan.

Ayat lainnya yang menggambarkan dakwah Nabi Muhammad SAW adalah QS. Ali Imron: 160:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ                                   

Dan, oleh karena rahmat dari Allah swt. maka engkau bersikap lemah-lembut terhadap mereka, dan jika engkau kasar dan keras hati, niscaya mereka akan cerai-berai dari sekitar engkau. Maka, maafkanlah mereka dan mintalah ampunan dari Allah swt. bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan yang penting dan, apabila engkau telah mengambil suatu ketetapan, maka bertawakallah kepada Allah swt.. Sesungguhnya, Allah swt. mencintai orang-orang yang bertawakal. (QS. Ali Imron : 159)

Ayat ini melukiskan keindahan watak Rasululullah saw. dalam berdakwah. Di antara perangai yang paling baik lagi menonjol ialah kasih-sayang beliau yang meliputi segala sesuatu. Beliau sarat dengan kemesraan cinta-kasih menusiawi dan beliau bukan saja berlaku baik terhadap para sahabat dan para mengikut beliau, tetapi pula penuh kasih-sayang dan belas-kasih terhadap musuh-musuh beliau yang  senantiasa mencari-cari kesempatan untuk menikam beliau dari belakang. Terukir di dalam sejarah bahwa beliau tidak mengambil tindakan apa pun terhadap orang-orang munafik yang khianat dan telah meninggalkan beliau pada waktu Perang Uhud. Beliau malahan meminta musyawarah mereka dalam urusan kenegaraan.

Menurut ayat di atas, dakwah Rasulullah didasarkan atas tiga hal. Ketiga hal tersebut menjadi prinsip dan metode yang ditempuh Nabi dalam berdakwah, yaitu kelemahlembutan, pemaaf dan bermusyawarah.

Sikap seorang da’i ketika menyampaikan Islam kepada masyarakat juga hendaknya tidak memaksakan kehendak sebagaimana terdapat dalam QS. Al-Baqoroh 255:

لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ 

Tidak ada paksaan untuk memasuki agama (Islam), sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari yang sesat.  

Islam mengajarkan untuk toleran pada agama lain, sebagaimana di dalam QS. Al-Kafirun: 6:

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.

Prinsip lainnya adalah Satunya perkataan dengan perbuatan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ

Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (QS. Ash-Shaff : 2-3)

Semoga Allah senantiasa memberikan kepada kita taufiq untuk meraih keridhoan-Nya di dunia dan di Akherat nanti. WA AKHIIRU DA’WANAA ANIL HAMDULILLAHI ROBBIL ‘AALAMIN.



Post a Comment

0 Comments