SIAPAKAH TEMAN SEJATI KITA?


Oleh : Mln. Hendra Muslich

Dalam kehidupan di dunia ini, kita dituntut untuk merealisasikan karya kita. Akan muncul pertanyaan ‘’Apa yang telah kita kerjakan? mana buktinya?’’.

Demikian Allah Taala pun akan mempertanyakan bukti dari keimanan kita kepada-Nya, tidak cukup hanya ikrar iman saja.

Dalam Al-Quran banyak disinggung akan hal ini, di setiap ayat yang menjelaskan iman senantiasa diikuti oleh amal shaleh ‘’orang-orang yang beriman dan beramal shaleh’’, seakan satu paket yang tidak terpisah, dan saling melengkapi. Allah Taala menghendaki setiap iman itu harus diikuti dan diwujudkan dalam bentuk amal yang shaleh.

Hadzrat Rasulullah SAW dalam hadist beliau pernah menyampaikan bahwa yang akan mengikuti anak adam ketika maut menjemput ada tiga hal yaitu keluarga, harta, dan amal. Keluarga dan harta hanya akan mengantarkan kita ke tempat peristirahatan kita yang terakhir, hanya menemani kita di dunia ini saja. Setelah kita dimasukkan ke dalam lubang kubur yang sempit dan sunyi senyap, keluarga kita yang kita cintai dan mereka pun mencintai kita, meninggalkan kita sendirian. Teganya mereka, tapi itu sebuah kenyataan.

Tapi ada sosok teman kita yang dengan setia akan menemani kita yaitu AMAL kita, amal kita akan menjadi teman sejati kita,akan menjadi saksi akan Iman kita.

Betapa pentingnya amal saleh itu, sehingga Hadzrat Imam Mahdi as menyampaikan nasehat bagi orang-orang yang telah baiat kepada beliau, bahwa ikrar yang hanya di mulut saja tidak ada artinya apa-apa, tidak akan membawa sedikitpun manfaat dan kebaikan apapun. Tuhan tidak akan ridha kepada kita.

Ikrar baiat akan memberikan pengaruh yang luar biasa bila di barengi dengan perubahan amal yang menuju kepada kebaikan atau lebih baik dari sebelumnya.

Para elit politik dalam kampanyenya selalu menyampaikan jargon “kami memberikan bukti bukan janji”. Masyarakat awam pun mengenal istilah “omdo” alias omong kosong doang,nah, bagaimana dengan Allah Taala terhadap kita? Maka dari itu mari kita cari dan bersahabat dengan teman sejati kita yaitu”Amal Saleh”.

Sudahkah kita bersahabat dengannya? Bersahabatlah yang akrab dengannya, sebelum terlambat. Waktu adalah suatu yang berharga. Janganlah kita menyianyiakan waktu kita untuk beramal saleh. Dunia adalah ladang amal untuk akherat, dimana kita nanti memetik panen dari iman dan amal saleh kita, semoga.

Post a Comment

0 Comments