KRISIS DUNIA ISLAM & INSPIRASI KHALIFAH AHMADIYAH




Oleh: Mln. C. Sofyan Nurzaman Wahhab

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal yang saleh bahwa Dia sesungguhnya akan menjadikan Khalifah dari antara mereka di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan Khalifah-Nya orang sebelum mereka. Dan sesungguhnya Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka. Dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka dari keadaan ketakutan menjadi aman, mereka tetap menyembah-Ku dan tiada mempersekutukan suatu apapun dengan-Ku. Dan barangsiapa yang ingkar sesudah itu maka mereka itulah orang-orang fasik. (QS. An-Nur: 55)

Pendahuluan
Kondisi dunia Islam saat ini tengah menjadi trending topic yang diperbincangkan di seluruh dunia. Beberapa peristiwa terjadi di belahan dunia termasuk di negeri tercinta ini dan kejadian tersebut sangat merugikan citra Islam. Akibatnya sebagian besar masyarakat dunia dan non muslim memiliki pemahaman yang keliru terhadap agama Islam.

Seakan-akan Islam adalah agama yang tampil dengan kekerasan, ketidakadilan dan menakutkan. Padahal sebenarnya misi atau pesan Islam sejati yang dibawa oleh Nabi Besar Muhammad saw. adalah agama yang menebarkan cinta, damai, menyejukan dan keadilan. Untuk menguraikan tentang krisis dunia Islam. Pertama-tama akan dijelaskan tentang definisi dari kata krisis. Hal ini perlu dikemukakan, agar kita semua bisa memahami maksud dari krisis itu sendiri.

Definisi Krisis
Berbicara mengenai tema krisi dunia Islam, maka kita perlu terlebih dahulu memahami arti dari kata krisis itu sendiri. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia arti kata krisis adalah : 
1. keadaan yang berbahaya (dalam menderita sakit); parah sekali;
2. keadaan yang genting; kemelut; 
3. keadaan suram (tentang ekonomi, moral, dan sebagainya); 

contoh penggunaan kata krisis:

- krisis ekonomi: kemerosotan dalam kegiatan ekonomi yang dapat menimbulkan depresi;
- krisis iman: lunturnya keimanan seseorang; 
- krisis kabinet: kegentingan politik yang terjadi di Dewan Perwakilan Rakyat sehingga kabinet meletakkan jabatan; 
- krisis kebudayaan: keadaan suatu kebudayaan tidak mampu lagi mencari jalan keluar dari kesulitan yang melibatnya; 
- krisis kepercayaan : hilangnya kepercayaan masyarakat pada suatu hal;
- krisis moneter: krisis yang berhubungan dengan uang atau keuangan suatu negara;
- krisi moral : kemerosotan dalam bidang moral [1]

Jadi, arti dari krisis dunia Islam adalah suatu keadaan yang sedang terjadi dan menimpa dunia Islam yang mana umatnya tengah mengalami kondisi yang sangat memprihatikan dalam hal keimanan, ketakwaan, kepemimpinan, pemahaman, moral dan lain sebagainya.

I. Krisis Dunia Islam pada akhir zaman
Krisis dunia Islam yang terjadi di masa ini tentu tidak terlepas dari nubuatan nabi Muhammad Mushtofa saw. 14 abad lalu yang tertulis dalam Hadits-hadist. Beliau saw. mengambarkan keadaan yang akan terjadi dalam umat Islam di akhir zaman seperti demikian.

Hadits-hadits Rasulullah saw. tentang keadaan Islam di akhir zaman
1. Islam muncul dalam keadaan asing

بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيْبًا وَسَيَعُوْدُ كَمَا بَدَأَ غَرِيْبًا فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاءِ

Islam muncul dalam keadaan asing, dan akan kembali (asing), sebagaimana ia muncul dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang asing. (HR. Muslim dalam Kitab Al-Iman (232)

2. Kondisi Umat Islam terbaik hanya 3 abad sesudah nabi saw.

خَيْرَ أُمَّتِـي قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

Sebaik-baik umatku adalah pada masaku. Kemudian orang-orang yang setelah mereka (generasi berikutnya), lalu orang-orang yang setelah mereka. (Shahih Al-Bukhari, no. 3650)

3. Kondisi Islam di akhir zaman 

Akan datang masanya pada manusia bilamana Islam hanya tinggal namanya saja, Al-Quran hanya tinggal tulisannya saja. Masjid-masjid akan ramai dan penuh dengan orang-orang, tetapi kosong dari petunjuk. Ulama mereka akan menjadi wujud yang paling buruk di bawah kolong langit. Fitnah-fitnah dan kekacauan akan mengalir dari mereka dan akhirnya akan kembali kepada mereka juga. (HR al-Baihaqi, Misykat. H.38)

4. Umat Islam terpecah menjadi 73 Firqah
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. telah bersabda: “Suatu masa akan datang bilamana ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga (73) firqah golongan.” (Abu Daud, Tarmizi, Misykat, h.30)

Keadaan Umat Islam di akhir zaman dalam pandangan Hadhrat Masih Mau’ud as. 
Untuk memahami bagaimana gambaran keadaan umat Islam di akhir zaman, cukuplah kita dapat mengetahui dari pandangan Hadhrat Masih Mau’ud as. sebagai berikut:

"Kalian memaklumi bahwa masa sekarang yang kita hidup di dalamnya ini sangat gelap. Kerusakan telah merasuk dalam keyakinan maupun amal perbuatan manusia. Angin yang kencang dan jahat tengah berhembus di segenap penjuru, menebar kebatilan dan pelanggaran.

Apa yang disebut agama tidak lebih dari ucapan-ucapan yang diulang-ulang bagaikan mesin, dan apa yang disebut amal shalih tidak lebih daripada serangkaian upacara, amal yang mubadzir atau pun tingkah-laku yang munafik. 

Keshalihan dan kebajikan yang sejati telah terlupakan. Filsafat dan ilmu pengetahuan zaman ini berjalan berlawanan arah dengan cita-cita kerohanian. Pengaruh yang dibawanya teramat buruk serta mendorong ke arah kebutaan ruhani. semuanya membangkit-bangkit pikiran yang berbahaya serta didorong syaitan.

Mereka yang tenggelam dalam mempelajarinya mulai kehilangan keyakinan agamanya, begitu rupa adanya keadaan itu sehingga mereka mulai memandang rendah kebenaran-kebenaran Ilahi serta memperolok-olokkan amal-amal ibadah seperti shalat, puasa, dan sebagainya.

Wujud dan adanya Tuhan bagi mereka tidak lagi merupakan masalah yang perlu diperhatikan. Banyak di antara mereka yang anti-agama, tenggelam dalam cara berpikir naturalis, dan walau pun terlahir dan dibesarkan sebagai Muslim, mereka berubah menjadi tidak bersahabat dengan agama. Para pemuda yang memasuki Perguruan Tinggi, belum lagi mereka selesai studinya, sudah mengucapkan selamat tinggal kepada agama dan kewajibannya terhadap agama itu.

Dan ini semuanya hanyalah merupakan sebagian dari adegan yang penuh dengan kebatilan dan kesesatan yang memuakkan. Masih ada lagi bagian-bagian lainnya dari adegan tersebut – mencapai ratusan jumlahnya -- semuanya sama-sama memuakkan. Sungguh benar bahwa ketulusan dan kejujuran telah sirna dari permukaan bumi, praktis hampir tidak ada sisanya lagi. Tipu-menipu dan dusta mendusta mencapai puncaknya, yang semuanya hanyalah untuk mengejar keuntungan duniawi. 

Orang-orang yang paling jahat dikatakan sebagai mereka yang paling mampu dan paling dapat diandalkan. Tipu-daya ketidakjujuran, dosa, dan pelanggaran norma-norma dalam berbagai macamnya, dusta, mengada-ada, makar dan siasat yang seburuk-buruknya, sedang bertambah-tambah jumlahnya. Ditambah lagi dengan pertengkaran-pertengkaran dan perdebatan- perdebatan sengit yang membangkitkan nafsu dan keganasan hewani. 

Semuanya itu bagaikan badai yang dahsyat. Lebih banyak manusia memperoleh tambahan pengetahuan dalam ilmu-ilmu yang baru, lebih banyak pengetahuan mereka dalam hukum-hukum alam yang berlaku, lebih merosot lagi mereka dalam tingkah-laku yang patut serta pantas, dan dalam memperlihatkan kesederhanaan dan rasa malu serta dalam rasa takut kepada Tuhan dan kecintaan kepada perilaku yang jujur." (Fatah Islam/Kemenangan Islam,Hz. Mirza Ghulam Ahmad as, JAI H.1, 1999)

Beberapa krisis yang terjadi dalam dunia Islam

a. Krisis Keimanan & Ketakwaan
Sebagian besar umat Islam di akhir zaman ini tengah mengalami krisis keimanan dan ketakwaan. Dimana takwa atau rasa takut kepada Allah Ta’ala pun mulai pudar, banyak dari antara mereka secara umum tidak menerima utusan Allah Ta’ala di akhir zaman yang telah dinubuatkan oleh Al-Quran dan Nabi Muhammad saw.

Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan takwa yang sebenar-benarnya, dan janganlah sekali-kali kamu mati kecuali kamu dalam keadaan muslim (berserah diri). (Ali Imran : 102)

·       Rasulullah saw. bersabda: 
“Sekiranya iman telah terbang ke bintang tsuraya, beberapa orang laki-laki atau seorang laki-laki dari antara orang ini (asal Persia Salman Al Farsi) akan mengambilnya kembali.”(H.R. Bukhari)

b. Krisis Kepemimpinan
Umat Islam di belahan dunia juga mengalami krisis kepemimpinan sejak diangkatnya nikmat Khilafatur Rasyidin oleh Allah Ta’ala akibat. Lembanga ini hanya berjalan smpai Khalifah  yang ke 4 yaitu Hadhrat Ali bin Abi Thalib ra.. 

Dicabutnya nikmat Khilafat tersebut lebih disebabkan dari perbuatan umat Islam itu sendiri pada masa itu. Oleh karena itu masa Khalifah Rasyidah hanya berumur kurang lebih 30 tahun. Setelah itu, kepemimpinan dalam umat Islam mengalami kemunduran. Berkenaan dengan kondisi umat Islam zaman itu digambarkan oleh Rasulullah saw.. Beliau bersabda:

“Periode kenabian akan beralangsung pada kalian dalam beberapa tahun. Kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu datang periode Khilafah a’ala minhaj nubuwwah, selama beberapa masa hingga Allah mengangkatnya. Kemudian datang periode mulkan aadhdhan (penguasa-penguasa yang menggigit) selama beberapa masa. Selanjutnya datang periode mulkan Jabbariyah (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah. Setelah itu akan terulang kembanli periode Khilafah ‘ala minhaj nubuat kemudian Nabi Muhammad saw.diam.” (H.R.Ahmad)


c. Krisis pemahaman terhadap ajaran Islam yang benar
Kondisi umat Islam terbaik yang mendapat jaminan dari Nabi Muhammad saw. hanya 3 abad setelah peninggalan beliau saw. Artinya setelah itu umat Islam akan mengalami cobaan yang berat dalam berbagai segi. Diantaraya pemahaman Umat Islam terhadap ajaran Islam sejati yang dibawa oleh Rasulullah saw. mulai mengalami kemunduran. Oleh karena itu banyak umat Islam yang keliru memahami ajaran Islam yang sejati. Pada zaman ini terjadi pemahaman Islam radikal di kalangan umat Islam yang menyebar ketakutan dan kekerasan di dunia dengan mengatasnamakan jihad.  Nabi saw. bersabda:

Sebaik-baiknya umatku adalah pada masaku. Kemudian orang-orang yang setelah mereka, lalu orang-orang yang setelah mereka. (H.R. Bukhori)

d. Krisis Keamanan dan Rasa Persaudaraan
Islam  sebagai agama damai dan cinta pada zaman ini mengalamai ujian yang amat berat. Rasa aman di dunia mulai hilang akibat dari pemahaman ajaran Islam yang keliru. Jihad dengan pedang dan perang atas nama agama seakan-akan jalan yang benar ditempuh oleh umat Islam untuk dakwah sehingga tidak sedikit terjadi perang saudara, pengrusakan, pengusiran dan pertikaian di antara umat sendiri.

Padahal, zaman ini jihad dengan pena sangat dibutuhkan, bukan dengan pedang lagi. Karena saat ini Islam tengah mengalami tuduhan yang tidak benar dari berbagai penjuru. Pembelaan melalui tulisan denga menyampaikan argumentasi dari Al-Qurn dan Hadits Nabi saw. akan lebih baik dan bijak dalam pengembangan ajaran Islam. Sejatinya setiap orang mukmin satu dengan yang lain saling bersaudara, sebagaimana dalam Al-Quran Allah Ta’ala berfirman: 

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara. (QS. Al-Hujurat : 10)

Rasa persaudaraan yang ditanamkan oleh nabi saw. kepada umatnya bahwa orang-orang beriman itu bersaudara, nampaknya pada zaman ini sulit ditemukan dan dirasakan. Bahkan, tidak sedikit perselisihan justru terjadi di kalangan umat Islam sendiri dan terkadang menjadi  penyebab pertikaian. 

Sementara itu sesungguhnya ajran Islam telah mengajarkan dengan sempurna bagaimana menjalin persaudaraan sesama umat manusia dan juga menjaga keamanan dunia. Dalam hal ini Hz. Khalifatul Masih V atba. menguraikan perkara ini dengan mengutip sabda Hz. Muslih Mau’ud ra. Sbb.: 

“Berkenaan dengan menegakan keamanan Hz. Muslih Mau’ud ra. telah menerangkan sebuah point yang sangat indah, selama dunia tidak memahami resep cinta kepada tanah air dan cinta kepada kemanusiaan dan kedua gejolak atau perasaan-perasaan ini dapat berkumpul di satu tempat sampai waktu itu tidak akan bisa aman. Jadi apa bila yang dipikirkan adalah kemanusiaan dan tidak hanya untuk keuntungan negara sendiri bahkan pemikiran itu untuk segenap umat manusia, maka baru keamanan dan kedamaian akan tegak dan untuk itu perlu adanya niat yang baik.” (Khotbah Jumah Hz. Khalifatul Masih V atba, tgl. 17.3.2006)

Demikian pula  Hz. Masih Mau’ud as. telah mengurikan tentang arti persudaraan dalam Islam. Sebagimana dalam 10 syarat Baiat yang ke 10 disebutkan:

“Ia akan mengikat tali persaudaraan dengan hamba yang lemah ini semata-mata karena Allah dengan pengakuan taat dalam hal makruf (segala hal yang baik) dan akan berdiri di atas perjanjian ini hingga mautnya, dan menjunjung tinggi ikatan perjanjian ini melebihi ikatan duniawi, baik itu ikatan keluarga, ikatan persahabatan atau pun ikatan kerja. “ (Isytihar Takmil Tabligh)


II. INSPIRASI KHALFAH AHMADIYAH 

1. Hadhrat Khalifatul Masih I ra.  

Menjaga Nizam Khilafat Tetap Berdiri
Salah satu jasa terbesar bagi umat Islam dari Hadhrat Khalifatul Masih Awwal, Mlv. Hakim Nuruddin ra. adalah menegakan lembaga  Nizam Khilafat setelah  kewafatan Hadhrat Masih Mau’ud as. Inilah awal tegaknya periode kedau Khilafat ala Min Haj nubuat yang dijanjikan oleh nabi Muhammad saw. 

Di saat kesedihan yang terjadi pada waktu itu melanda para sahabat dan para pengikut beliau as., karena  ditinggal oleh Imam Zaman, Hz. Masih Mau’ud as., tiba-tiba degan karunia Allah Ta’ala, beliau ra. terpilih diangkat menjadi Khalifah Awwal untuk meneruskan tugas dan misi yang dibawa oleh Hz. Masih Mau’ud as. dalam menyampaikan dakwah Islam ke pelosok-pelosok dunia.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai Khalifatul Masih Awwal, beliau ra. berupaya untuk selalu menjaga lembaga Khilafat tetap berdiri. Ini merupakan tugas terberat yang beliau ra. emban. Berbagai rongrongan dan upaya dari internal mapun external  untuk menghapuskan Nizam Khilafat yang sudah dijanjikan oleh Nabi Muhammad saw. itu.

Coba renungkan sekiranya beliau ra. gagal menjaga Nizam Khiafat ini tetap tegak, maka apa yang akan terjadi bagi kepemimpinan umat Islam di masa akan datang. Dengan karunia Allah Ta’ala, beliau ra. berhasil dan mampu mengemban amanat dari Allah Ta’ala untuk menjaga dan memelihara Nizam Khilafat ini sampai akhir hayatnya dan setelah kewafatannya beliau ra. diganti oleh Hadhrat Mirza Basyirudin Mahmud Ahmad ra, seorang putra Hz. Masih Mau’ud as. yang kedatangannya telah dijanjikan oleh Allah Ta’ala sejak usia muda beliau ra. diajarkan dan dibina oleh Hadhrat Khalifatul Masih I ra. dalam bidang kerohanian. Sampai akhirnya tonggak kepemimpinan Nizam Khiafat jatuh ke tangan beliau ra.

2. Hadhrat Khalifatul Masih II ra. 

a. Memperkuat Nizam Khilafat
Hadhrat Khalifatul Masih II, Hz. Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad ra. merupakan sosok putra yang dijanjikan yang membawa kemajuan pesat bagi Islam Ahmadiyah. Setelah beliau ra. terpilih menjadi Khalifatul Masih II, maka untuk melanjutkan amanat pendahulunya menjaga Nizam Khilafat tetapberdiri, maka beliau ra. membentuk Majlis Intikhab dan menata nizam Khilafat secara baik.

Berbagai lembaga untuk memperkuat Nizam Khilafat didirikan oleh beliau ra. Sehingga derap langkah Jemaat melalui nizam Khilafat terus bergerak maju dan kokoh. Beliau ra. mengatur organisasi dengan baik dan tertib. Selain mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, beliau ra. juga mampu menjaga Nizam Khilafat ini tetap berdiri dan kokoh sampai 52 tahun. Dan dengn karunia Allah Ta’ala masa kekhalifahan beliau ra. dianugrahi berbagai keberhasilan dan kemajuan. Dimana pada waktu awal beliau ra.  menjadi  Khalifahtul Masih ke II, usianya saat  itu sekitar 25 tahun.

b. Mendirikan Jamia dan Membentuk Korps Mubalighiin
Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia, dan untuk mencetak para ulama Jemaat atau muballigh, maka beliau ra. mendirikan Jamiah Ahmadiyah. Sebuah lembaga pendidikan agama untuk menghasilkan para muballigh yang akan menyebarkan Islam ke seluruh pelosok dunia.

Para pemuda Ahmadi beramai-ramai mewaqafkan hidupnya (waqaf-e-zindegi) untuk agama. Jamiah Ahmadiyah terus berkembangan di beberapa Negara dan menghasilkan para mubaligh  handal yang siap bertugas menyampaikan pesan Islam ke seluruh dunia. Sebuah gagasan yang sangat luar biasa dan efektif untuk mengembangkan Islam ke semua benua, beliau ra. membentuk koorp Mubalighiin dan mengirim mereka ke berbagai tempat dan bertugas di sana dengan sistem waqf-e- Zindegi dan terbukti berhasil.

c. Mendirikan Markaz dan membangun misi dakwah ke pelosok dunia
Dalam mengembangkan Islam di dunia, beliau ra. mendirikan Markaz Rabwah sebagai pusat penyebaran Islam setelah Qadian. Markaz Rabwah merupakan model Markaz Islam yang dapat di contoh, dimana ajaran Islam diimplementasikan dalam bentuk sebuah komunitas yang tertata dan tertib di bawah satu kepemimpinan.

Dari sanalah Islam mengembangkan pesannya ke seluruh negara. Misi-misi dakwah Islam dibuka di setiap benua dengan mengirimkan mubaligh. Mesjid-mesjid dibangun dan sarana dakwah lainnya. Dengan waktu singkat ajaran Islam tersebar dan misi dakwah terus berdiri di banyak Negara di dunia.

d. Karya Tulis Tafsir Kabir
Sebagai upaya memberikan pemahaman tentang ajaran Islam yang sejati, maka beliau ra. telah menulis tafsir Al-Quran dengan sangat mendalam dan luar biasa. Buku tafsir ini dinamakan Tafsir Kabir yang ditulis dalam bahasa Urdu dan sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan Arab. Ayat-ayat Al-Quran diberikan tafsir oleh beliau ra. yang sangat indah dan mengandung ilmu yang tinggi.

Banyak perkara yang dibukakan rahasianya dalam tafsir beliau ra. Ketinggian ilmu tafsir beliau ra. sangat dikagumi dan diakui oleh orang-orang yang sudah membaca kitab tersebut. Dengan membaca tafsir beliau ra. maka pemahaman-pemaham yang keliru tentang ajaran Islam menjadi jelas dan benar. Begitu juga akan mampu memberikan pengetahuan dan ilmu-ilmu baru tentang berbagai masalah dengan dalil dan argumentasi yang sangat kuat dan rasional.

3. Hadhrat Khalifatul Masih III ra. 

a. Motto : Love For All Hatred For None
Ketika dunia Islam mengalami kecaman dan dianggap mengajarkan pemahaman radikalisme, sehingga dunia memiliki pemaham yang salah terhadap ajaran, maka Hadhrat Khalifatul Masih III, Hz. Mirza Nasir Ahmad  ra. tampil membela Islam dengan meningkatkan dakwah Islam dan menyampaikan ajaran Islam yang hakiki di seluruh pelosok dunia. Diantaranya dengan motto “Love For All Hatred For None” Cinta untuk semua tiada kebenciaan untuk siapa pun.

Moto ini sangat indah dan menyentuh semua lapisan serta mencerminkan ajaran Islam yang indah dan damai. Melalui Jemaat Ahmadiyah dan jiwa para anggotanya motto ini ditampilkan di seluruh dunia dan dijadikan simbol kedamaian dan kesejukan dari ajaran Islam yang sejati. Banyak dari kalangan non Muslim yang sangat mengapresiasi motto ini sebagai symbol keindahan dan kedamaian ajaran Islam. Jika motto ini diamalkan oleh segenap umat manusia, maka perdamaian dunia akan segera terwujud.


b. Misi Islam di Benua Afrika
Hadhrat Khalifatul Masih III ra. dalam rangka menyebarkan ajaran Islam ke berbagai benua, maka beliau ra. memberikan perhatian khusus ke Negara-negara di Afrika. Dikarenakan pada saat itu  Misionary Kristen sangat gencar menyampaikan misinya di benua Afrika. Oleh karena itu dalam mengantisipasi hal itu, beliau ra. mengirimkan para mubaligh dan waqf-e-arzi (wakaf sementara) ke sana untuk menyelamatkan keimanan penduduk di sana, maka kemajuan jasmani dan rohani di benua Afrika membuahkan hasil.

Misi-misi dan mesjid-mesjid berdiri di berbagai Negara di benua Afrika dengan pesat. Pusat pendidikan dan rumah sakit pun di bangun sebagai sarana pengembangan Islam. Ribuan orang masuk dalam Islam Ahmadiyah melalui para mubaligh yang bertugas sana dan Islam terus berkembang dengan cepat sampai saat ini.

c. Seabad Jemaat Ahmadiyah
Pada tahun 1989 adalah hari yang bersejarah bagi Jemaat Ahmadiyah yaitu usianya telah mencapai 100 tahun. Hadhrat Kalifatul Masih III ra. menginstuksikan kepada seluruh Jemaat Ahmadiyah di dunia dalam rangka mensyukuri nikmat ini agar mengadakan serentak perayaan Seabad Jemaat Ahmadiyah di semua Negara.

Kegiatan ini diisi dengan berbagai kegiatan jasmani dan rohani. Beliau ra. dengan sekuat tenaga telah berhasil menjaga dan memelihara Jemaat Ilahi ini sampai berusia 1 abad. Walaupun dalam perjalanan ujian dan cobaan yang berat telah banyak menimpa Jemaat ini. Namun dengan kurnia Allah Ta’ala setelah 100 tahun Jemaat ini tetap berdiri dan semakin kokoh serta berkembang luas di seluruh dunia. Ini membuktikan bahwa Allah Ta’ala senantiasa menyertai Jemaat ini dalam setiap langkahnya.

4. Hadhrat Khalifatul Masih IV rh.

a. Jalsah Salanah & Baiat Internasional
Hadhrat Masih Mau’ud as. memulai Jalsah Salanah (Pertemuan Tahunan) di Qadian hanya dihadiri sebanyak 75 orang dengan sarana yang sangat terbatas. Akan tetapi Jalsah Salanah ini terus dilaksanakan setiap tahunnya dan dilanjutkan oleh para Khalifah beliau as. Hingga di masa Hadhrat Khalifatul Masih IV, Hz. Mirza Tahir Ahmad rh. Saat beliau rh. hijrah ke London, UK, maka Jalsah Salanah International terus dilaksanakan dengan sangat baik dan dengan prasarana yang lengkap, sehingga menarik perhatian dan rasa takjub bagi yang ikut hadir dalam Jalsah UK.

Jalsah ini dijadikan sebagai syimbol persatuan dan persaudaraa bagi umat Islam di seluruh dunia yang tidak membedakan suku, warna, bangsa dan bahasa apapun bersatu dalam satu bendera Islam. Acara ini dihadiri tidak hanya orang Ahmadi dari berbagai belahan dunia, tetapi dari non Ahmadi dan non Muslim pun ikut hadir. Semua merasakan dan kagum atas kegiatan yang dilaksanakan itu.  

Beliau  rh. juga mulai mencanangkan program Baiat International dalam jalsah salanah UK. Program ini merupakan program yang penuh dengan berkat dimana ratus ribu orang baiat ke dalam Jemaat Ilahi setiap tahunnya. Acara baiat international menjadi acara yang sangat ditunggu di seluruh dunia dan terus dilanjutkan oleh Khalifah V atba. dalam setiap Jalsah Salanah di London.

b. Program Waqf-e- Nou
Pada tahun 1987 Hadhrat Khalifatul Masih IV rh. mencanangkan sebuah program Waqf-e-Nou, yakni sebuah gerakan mewaqfkan putra-putrinya saat dalam kandungan untuk kemajuan Islam. Program ini disambut baik oleh semua anggota Ahmadi. Ribuan anak diwaqafkan untuk agama.

Program ini sedang berjalan dan anak-anak waqf-e-nou pun sudah beranjak dewasa dan menyelesaikan studynya dalam berbagai disiplin ilmu. Mereka ditugaskan oleh Jemaat diberbagai bidang di seluruh pelosok dunia untuk membantu percepatan dalam mengembangkan Islam. Anak-anak waqf-e-nou ini selain melanjutkan ke Jamia untuk menjadi mubaligh, ada juga yang mengambil jurusan keilmuan yang diperlukan oleh Jemaat dalam upaya dakwah Islam ke seluruh dunia.

c. MTA (MuslimTelivisi Ahmadiyah)
Salah satu dakwah Islam yang dilakukan di masa Hadhrat Khalifatu Masih IV rh. adalah melalui satelit dimana MTA (Muslim TV Ahmadiyah) didirikan untuk menyampaikan pesan Islam ke seluruh dunia tanpa batas. Program MTA 24 jam non stop tetap mengudara dengan tanpa iklan. Acara ajaran Islam yang sejati ditampilkan dengan sangat menarik, sehingga jutaan orang bisa menyaksikan acara ini setiap waktu. Selain sebagai bahan tarbiyat bagi anggota Jemaat, juga menjadi sarana dakwah.

Khotbah Jumaat yang disampaikan seorang Khalifah secara live didengar oleh seluruh anggota dimana pun berada melalui satelit. Ribuan orang menjadi tertarik terhadap Islam melalui MTA. Terutama banyak bangsa Arab yang tertarik melalui MTA ini. Dakwah melalui MTA ke kawasan Arab dengan acara Arab Desk sangat efektif dan berhasil sehingga banyak dari orang-orang Arab menyatakan baiat. Kini MTA sudh berdiri dengan 3 stasiun yang mengudara yaitu MTA International MTA Africa, MTA Al-Arabiyah. 

d. Menerbitkan Terjemah Al-Quran dalam 100 bahasa
Salah satu program besar yang dilakukan oleh Hadhrat Khalifatul Masih IV rh. adalah menerbitkan terjemah Al-Quran dalam 100 bahasa di dunia. Program ini merupakan sumbangsih kepada Islam agar semua penduduk dunia dengan berbagai bahasa dapat memahami Al-Quran dengan terjemahanya.

Proyek ini sangat mendapakan pujian dan kekaguman dunia. Karena hanya Jeemat Ahmadiyah satu-satunya organisasi Islam yang telah berusaha menyebarkan Al-Quran ke seluruh dunia termasuk menerbitkan dengan terjemahannya ke dalam 100 bahasa. 

5. Hadhrat Khalifatul Masih V atba.

a. Simposium Perdamaian Dunia
Hadhrat Khalifatul Masih V, Hz.Mirza Masroor Ahmad atba. mengadakan lawatan ke berbagai belahan dunia untuk menyampaikan seruan perdamaian dunia. Berbagai syimposium diadakan di berbagai Negara dengan dihadiri banyak tokoh penting dunia. Para tokoh agama, politik, anggota parlemen, cendikiawan dan tokoh penting lainnya diundang untuk mendengarkan ceramah beliau atba.

Dalam acara tersebut beliau atba. menyampaikan seruan dan solusi untuk kedamaian dunia dan untuk menghindari perang dunia yang mungkin akan terjadi. Banyak tokoh penting dan pemimpin dunia yang sangat terkesan dan memuji ide-ide yang beliau atba. sampaikan. Beliau atba. telah memberikan solusi dan seruan kepada semua pihak di dunia untuk terciptanya keamanan dan perdamaian dunia yang saat ini tengah bergejolak ke arah perang dunia ke 3. 

b. Konfrensi International Agama-agama
Hadhrat Khalifatul Masih V atba. mengadakan acara setiap tahun konfrensi International agama-agama di UK. Tokoh-tokoh agama dunia diudang untuk berbicara dan dalam kesempatan tersebut beliau atba. menyampaikan ajaran Islam yang sejati di hadapan semua tokoh-tokoh agama.

Uraian beliau atba. yang sangat indah dan menarik serta penuh kharisma dalam menjelaskan prinsip-prinsip dasar ajaran Islam menurut Al-Quran dan sabda Nabi saw. Dengan mendengar uraian beliau atba. Para tokoh-tokoh agama mendapatkan pencerahan dan pemahaman yang benar tentang Islam sejati. Dimana selama ini mereka melihat dan memahami ajaran Islam keliru karena mereka mendapatkan sumber yang tidak benar.

c. Dakwah kepada pemimpin dunia dan agama
Hadhrat Khalifatul Masih V atba. Mengirimkan surat seruan dakwah kepada para pemimpin dunia dan agama. Mereka diajak untuk memberikan perhatian pada Tuhan, kepentingan kemanusia dan perdamaian dunia. Sebab para pemimpin dunia sangat penting dan menentukan dalam kebijakan terhadap kondisi dunia saat ini. Sebagai seorang pemimpin Negara mereka memiliki tanggungjawab terhadap masyarakatnya untuk mendapatkan rasa aman, keadilan dan kemakmuran.


[1] http://kbbi.web.id

Post a Comment

0 Comments