Dampak Sujud Tilawah bagi Ketaqwaan



Oleh : Mln. Dadan Saefudin A.

Dalam ayat Alquran tentang tujuan Puasa disebutkan تَتَّقُونَ لَعَلَّكُمْ supaya kamu bertaqwa atau terpelihara dari keburukan rohani dan jasmani. Jadi, pentingya berpuasa adalah dapat meraih ‘Taqwa’. Intisari berpuasa adalah melewati hari-hari berpuasa dengan selalu mengingat dan berharap Ridha Allah juga menahan dirinya dari segala sesuatu yang tidak diperbolehkan dan melakukan setiap tindakan yang telah diperintahkan oleh Allah swt. Jika tidak demikian maka puasa orang tersebut adalah sia-sia dan tidak berguna. 

Ingat, tujuan utama berpuasa adalah agar seseorang memajukan ketakwaannya.
Sebab Taqwa akan meningkatkan derajat-derajat perbuatan-perbuatan baik kita. 
Sebab Taqwa akan menuntun pada perbuatan-perbuatan saleh yang berkelanjutan. 
Sebab Taqwa membimbing kita ke dalam kedekatan dengan Allah Ta’ala. 
Sebab Tawqa juga akan mendapatkan ampunan atas dosa-dosa di masa lalu.

Saudaraku yang dirahmati Allah, adalah ditekankan bagi kita sebagai muslim memperbanyak membaca Al-Qur'anul Karim pada bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala, mengharap ridha-Nya, memperoleh keutamaan dan pahala-Nya.

Al-Qur'an diturunkan untuk dibaca oleh setiap orang muslim, direnungkan dan dipahami makna, perintah dan larangannya, kemudian diamalkan. Allah telah menjamin bagi siapa yang membaca Al-Qur'an dan mengamalkan isi kandungannya tidak akan tersesat di dunia dan tidak celaka di akhirat.

Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Bacalah Al-Qur'an karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafa'at bagi pembacanya. " (HR. Muslim dari Abu Umamah). "Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya. " (HR. Al-Bukhari)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertemu dengan Jibril pada bulan Ramadhan setiap malam untuk membacakan kepadanya Al-Qur'anul Karim.  Hal ini menunjukkan bahwa kita dianjurkan untuk mempelajari dan memperbanyak bacaan Al-Qur'an pada bulan suci Ramadhan.

Pembaca yang budiman, di dalam Al Quran, ada ayat Sajdah. Siapa yang mendengar atau membacanya, disunnahkan melakukan sujud tilawah. Ayat sajdah merupakan ayat di dalam Al-Quran yang mencantumkan tentang sujud atau perintah bersujud.

Abu Hurairah ra. bertutur bahwa Rasulullah bersabda, “Jika anak Adam membaca ayat sajadah, lalu dia sujud, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Setan pun akan berkata-kata: “Celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan, sehingga aku pantas mendapatkan neraka.” (HR.Muslim)

Ciri Ayat Sajdah adalah : 1). Terdapat Tanda pada Mushaf Dalam mushaf Al Quran, ciri ayat sajdah bisa dikenali lewat tanda yang tercantum di ayat tersebut. Tanda ini memudahkan kita mengetahui keberadaan ayat sajdah. Sehingga kita bisa segera melakukan sujud tilawah usai membacanya.

Biasanya, tanda ayat sajdah berupa garis bawah, tulisan ‘as-sajdah’ dengan huruf Arab di pinggir halaman (di baris yang sama dengan ayatnya). Atau tanda berupa gambar kubah kecil di akhir ayat. 2). Terdapat Kata yang Berarti “Sujud” Walaupun tidak semua, kebanyakan ayat sajdah mengandung kata dalam bahasa Arab yang bermakna “sujud”. Ayat sajdah biasanya juga berisi perintah untuk sujud. Lafalnya bisa berupa sujjada, yasjudụ, wasjudụ, nasjudu, lahumusjudụ, atau fasjudụ. 3). Mengisahkan Kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ayat-ayat sajdah dalam Alquran : Ayat ke 206 dari Surat Al A’raf, Ayat ke 15 dari Surat Ar Ra’d, Ayat ke 50 dari Surat An Nahl, Ayat ke 109 dari Surat Al Isra’, Ayat ke 58 dari Surat Maryam, Ayat ke 18 dari Surat Al Hajj, Ayat ke 77 dari Surat Al Hajj, Ayat ke 60 dari Surat Al Furqan, Ayat ke 26 dari Surat An Naml, Ayat ke 15 dari Surat As Sajdah, Ayat ke 38 dari Surat Fussilat, Ayat ke 62 dari Surat An Najm, Ayat ke 21 dari Surat Al Insyiqaq, Ayat ke 19 dari Surat Al ‘Alaq, Ayat ke 24 dari Surat Sad (cat: bismillah dihitung ayat pertama)

Dengan bersujud maka akan meningkatkan keimanan dan ketqwaan kita kepada Allah Ta’ala, hakikat dan keutamaan dari sujud diantaranya :

Pertama, jauh dari setan dan dekat dengan surga. Sebagaimana H.R Muslim diatas bahwa Nabi saw. bersabda:

إذَا قَرَأَ ابْنُ آدَمَ السَّجْدَةَ فَسَجَدَ اعْتَزَلَ الشَّيْطَانُ يَبْكِى يَقُولُ يَا وَيْلَهُ – وَفِى رِوَايَةِ أَبِى كُرَيْبٍ يَا وَيْلِى – أُمِرَ ابْنُ آدَمَ بِالسُّجُودِ فَسَجَدَ فَلَهُ الْجَنَّةُ وَأُمِرْتُ بِالسُّجُودِ فَأَبَيْتُ فَلِىَ النَّارُ

Jika anak Adam membaca ayat sajdah, lalu dia sujud, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Setan pun akan berkata; ‘Celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan, sehingga aku pantas mendapatkan neraka.

Kedua, sujud akan mengangkat derajat seseorang dan menghapus dosa-dosanya. Karena itu, Nabi saw. menyuruh kepada seluruh umatnya agar senantiasa memperbanyak sujud, termasuk ketika memabaca ayat sajdah atau mendengarnya.

Dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Tsauban disebutkan, bahwa Nabi saw. pernah bersabda:

عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً

Perbanyaklah sujud kepada Allah. Sesungguhnya jika engkau bersujud sekali saja kepada Allah, maka melalui sujud tersebut Allah akan mengangkat satu derajatmu dan juga menghapuskan satu kesalahanmu.

Ketiga, sujud merupakan amalan yang bisa membuat seseorang bersama dengan Nabi saw. di surga kelak. Dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Ka’ab Alaslami, dia bercerita:

كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ ، فَقَالَ لِي : سَلْ ، فَقُلْتُ : أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ ، قَالَ : أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ ، قُلْتُ : هُوَ ذَاكَ ، قَالَ : فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ

Suatu ketika saya bermalam bersama Rasulullah saw., lalu saya membawakan air untuk wudu dan hajatnya. Kemudian beliau berkata kepada saya, ‘Mintalah.’ Saya berkata, ‘Saya minta agar bersamamu di surga. Beliau berkata lagi, ‘Ada lagi?.’ Saya berkata, ‘Itu saja.’ Lalu belau berkata, ‘Bantulah aku (untuk mewujudkan keinginanmu) dengan memperbanyak sujud.

Pembaca yang mulia, dengan moment puasa dan memperbayak membaca Al-Qur’an, marilah kita banyak-banyak besujud kepada Allah Ta’ala, sebagai bentuk muhasabah (instropeksi diri) kita yang akan dijadikan landasan untuk menghadapi masa depan, sebagaimana tercantum dalam surat Al Hasyr : “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok, dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 59: 19)

Post a Comment

0 Comments