APA KATEGORI SESEORANG MERAIH ID HAKIKI


بسم الله الر حمن الر حيم 
نحمده و نصلى على رسوله الكريم   و على عبده المسيح الموعود

Oleh: Mln. Mubarak Achmad

Ramadhan merupakan sarana pencucian kita, dan jamuan buat kita, Alhamdulillah Allah Ta’ala memberikan umur kepada kita untuk menikmati jamuan-Nya yang sangat spektakuler saat ini, yaitu datangnya bulan suci Ramadhan serta kita sedang berada di 10 terakhir RAMADAN 1441. 

Ramadhan sebagai jamuan Allah Ta’ala, yang membuat orang yang putus harapan menjadi bisa berharap, yang putus asa menjadi bisa bangkit, yang hampir lumpuh semangatnya bisa berkobar lagi. Janji-janji Allah Ta’ala di bulan Ramadhan ini memang begitu dahsyat. Seumpama benih yang telah mati, tiba-tiba diberi pupuk yang membangkitkan kekuatan dahsyat sehingga apapun yang layu dibuatnya tegar kembali.

Kalaulah kita banyak menghadapi hidup ini dengan rasa berat, seakan-akan tipis harapan, maka Ramadhan adalah saat dimana Allah Ta’ala tidak akan mengecewakan hamba-Nya yang berharap dari keberkahan bulan ini. 

Oleh karenanya, sudah seharusnya kita bersimbah air mata guna merasa sangat ingin menikmati jamuan Allah Ta’ala pada bulan Ramadhan kali ini. 

Apalagi Ramadhan bukanlah jamuan dari makhluk, tapi langsung jamuan dari Pencipta Alam Semesta yang Mahatahu lumuran dosa kita, yang Maha Mengetahui segala derita dan harapan dan harapan kita. 

Di dalam hadis dikatakan, Rasulullah saw bersabda:

مَنْ أَكَلَ نَاسِياً وَهُوَ صَائِمٌ فَلْيُتِمُّ صَوْمَهُ فَإِنَّمَا أَطْعَمُهُ اللهُ وَسَقَاهُ

Barangsiapa makan karena dalam keadaan lupa, sedangkan ia itu berpuasa, maka hendaklah dia menyempurnakan puasanya. Maka, sesungguhnya dia itu telah diberi makan dan minum oleh Allah”. (Ibnu Majah jld 2)

RAMADHAN Merupakan SYAHUL MUARAK-BULAN Yang BEBERKAT 
Di dalam Hadis Nasa’i dikatakan: 

Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, Allah telah mewajibkan atas kamu berpuasa di dalamnya. Dibuka di dalamnya segala pintu surga, dikunci di dalamnya segala pintu neraka dan di dalamnya dibelenggu segala setan. Di dalamnya ada satu malam yang lebih bak dari 1000 bulan. Barangsiapa yang tidak diberikan kebaikan pada malam ini, maka sungguh tidak diberikan kebaikan kepadanya.

Dan, Ramadhan juga dikenal dengan Syahrul Qur’an-Bulan diturunkannya Al-Qur’an, Syayyidusy syuhur-Ratu segala Bulan, Syahrush syiam-Bulan Berpuasa, Syahrun Najah-Bulan Keselamatan dari api, Syahrul Jud-Bulan Kemurahan, Syahrut Tilawah-Bulan membaca Qur’an, Syahrush Shobri-Bulan Sabar, Syhrur Rahmat-Bulan Rahmat, Bahkan pamungkasnya namanya adalah Syahrullah-Bulannya Allah Ta’ala.

Rasulullah saw pun di dalam setiap kedatangan bulan ramadhan, beliau saw selalu menyampaikan amalan-amalan keutamaan dan keistimewaan Ramadhan agar kita beramal sekuat daya-upaya kita di dalam puasa di bulan suci Ramadhan tersebut, yakni beliau saw bersabda: 

Wahai Manusia, sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar juga penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang telah wajibkan di dalamnya berpuasa dan shalat malam di malam harinya sebagai thathawwu. 

Barangsiapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebaikan di dalamya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardu di bulan yang lain. Dan, baransiapa yang menunakan satu fardhu didalamnya, samalah dia dengan mengerjakan 70 dibulan lainnya. Ramadhan itu adalah sabar, sedangan sabar itu pahalanya adalah surga. Ramadhan itu adalah bulan memberikan surge. Ramadhan itu adalah bulan memberikan pertolongan, dan bulan dimana Allah memberikan Rezqi para Mu’min ..

Selanjutnya Rasulullah saw juga bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa satu hari dijalan Allah, maka akandijauhkan wajahnya dari api neraka sejauh 70 tahun". Artinya, haram neraka baginya karena Rasulullah saw bersabda, "Dan, siapa yang berpuasa sehari karena Allah dengan penuh iman dan harapan, maka Allah akan mengapumni dosa dosanya yang lalu”.

Hakikat dari kita berpuasa menahan lapar dan haus, yakni membuat perut kita kosong dan merasakan lemahnya fisik kita dari biasanya. Dan, tentang makna dari puasa tersebut, Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda: 

Seseorang yang tidak pernah berkunjung ke suatu kota, bagaimana mungkin ia dapat menjelaskan tentang keadaan kota tersebut. Shaum bukan sekedar  menahan lapar dan haus saja, melainkan di dalamnya mengandung hakikat dan pengaruh yang dalam, yang dari pengalaman dapat diketahui, bahwa terdapat dalam fitrat manusia, semakin ia lapar, maka semakin tinggi daya untuk pensucian diri, kemampuan untuk dapat menerima rukya dan kasyaf semakin besar. 

Salah satu kehendak Tuhan dari ibadah puasa itu ialah, orang yang berpuasa harus benar-benar paham bahwa puasa itu bukan hanya sekadar membuat dirinya berlapar lapar semata, disatu sisi ia mengurangi makan minum, tetapi disisi lain ia hendaknya menambah “makanan dan minuman” baginya, yakni selama berpuasa ia harus banyak-banyak berzikir Ilahi agar`  supaya ia diberi kekuatan untuk ber TABATTAL  dan INQITA –ID- DUNYA. 

Dengan nasi dan roti, manusia dapat MENAMBAH PERTUMBUHAN badannya, maka ia disisi lain ia harus mencari hidangan  rokhani yang akan memberikan kedamaian bagi rokhani dan juga memenuhi harapan suci baginya. Mereka yang berpuasa semata mata demi untuk meraih ridho Ilahi, hendaknya ia itu banyak banyak bertahmid, bertasbih, takbir dan bersyukur`serta beristighfar kepadaNya, sehingga dengan begitu ia mendapat hidangan kedua baginya. (Malfuzat jilid 5 hal 102)

Di dalam bulan suci Ramadhan diharuskan banyak membaca Al-Qur’an, dan mempelajari serta merenungkannya, sebab tanpa itu manusia tidak akan memperoleh kemajuan dunia dan rohani. Kita menyaksikan bagaimana Rasulullah saw menaklukkan dunia, maka untuk itu beliau mengasingkan diri masuk ke dalam gua Hiro, agar supaya ia dirangkul dalam pelukan haribaan Ilahi. Maka, buah dari jihad ibadah itu Rasulullah memperoleh kemuliaan dunia dan juga rohani.

Beliau saw memperoleh dunia karena meninggalkan dunia, sebaliknya lihatlah Abu Jahal, ia mengejar dunia, akhirnya untuk itu ia gagal dan di akhirat pun ia memperoleh kehinaan. Ramadhan menyampaikan pesan kepada kita semua bahwa jika kalian ingin meraih cita-cita kalian, maka tempuhlah jalan kesulitan dan penderitaan dahulu, tembuslah kegelapan malam dan banyak-banyaklah memohon keselamatan dari Ilahi, dan janganlah kalian gentar terhadapnya sebab itu semua merupakan jalan bagi kesuksesan.

Jadi, puasa itu di satu sisi kita membekukan kecintaan kita terhadap dunia, disisi lain menyalakan api kecintaan serta keyakinan terhadap Allah swt. 

Rasulullah saw bersabda: ”Berpuasa itu separuh dari kesabaran dan bagi segala sesuatu itu ada ZAKAT/pembersihnya, maka pembersih jasad manusia adalah shaum”. Dengan puasa karat-karat dosa kita akan dibakar hingga bersih, setelah kita meraih ketaqwaan yang hakiki, barulah Allah Ta’ala mengantarkan kita sampai ke gerbang keselamatan. Sebagaimana Rasulullah saw bersabda: ”Awwal dari bulan Ramadhan adalah rahmat bagimu, pada pertengahannya itu merupakan ampunan sedangkan pada akhirnya, kalian akan diselamatkan dari api neraka.

Di dalam bulan suci Ramadhan kita banyak berdo’a dan berdo’a, sebab di bulan itu sangat mustajab.

Kesimpulannya: Setelah beribadah sebulan penuh, mari mempertahankan tabiyat Ramadhan, janganlah kita kembali kepada kebiasaan buruk kita yang lama. Kita telah mengetuk pintu-pintu Surga Ilahi dengan ibadah shaum, membaca Al-Qur’an Karim, mendirikan shalat sedekah dan do’a-do’a khusu' yang kita panjatkan di hadapan Ilahi. Dengan upaya kuat an do’a untuk menjadi orang-orang yang bertaqwa.

Dan, semoga kita berhasil menggapai maqam tertinggi, itulah yang disebutkan dengan meraih ID YANG HAKIKI.

Post a Comment

1 Comments