ISLAM TIDAK MENGAJARKAN MEMBUNUH DIRI SENDIRI MAUPUN MELAKUKAN BOM BUNUH DIRI




Oleh  Mln. Mubarak Ahmad

Akhir-akhir ini Negara kita tercinta, Republik Indonesia kembali dikejutkan serangan BOM BUNUH DIRI pada tanggal 13 Nopember 2019 pagi yang terjadi di Polrestabes Medan Sumatera Utara yang dilakukan 1 orang pelaku tewas di tempat dan 6 orang lain lika-luka.

BOM BUNUH DIRI DI INDONESIA
Baru-baru ini praktek pemboman bunuh diri terlihat di banyak dunia dan di Indonesia pun banyak terjadi, yang masih hangat adalah bom bunuh diri di Medan, tepatnya di Polrestabes Medan Sumatera Utara, bom bunuh diri bukan kali ini saja terjadi, tetapi sebelumnya telah terjadi serangan bom bunuh diri di berbagai tempat di antaranya, bom bunuh diri pertama di Bali I pada tanggal 12 Oktober 2012 yang menewaskan 202 orang dan ratusan terluka.

Bom JW Marriot pada tanggal 5 Agustus 2003 di Jakarta dengan 14 orang meninggal termasuk pelaku, Bom Kedubes Australia pada tanggal 9 September 2004 yang mengakibatkan 9 orang meninggal dunia dan 180 luka-luka.

Bom Bali II pada tanggal 1 Oktober 2005 23 orang meninggal termasuk pelaku. Bom JW Marriot dan Ritz Carlton pada tanggal 17 Juli 2009. Akibatnya, 9 orang meninggal dan 53 terluka, Masjid Az-Dzikra Cirebon pada tanggal 15 April 2011 di mana 25 orang terluka.

Bom Sarinah di Jakarta pada tanggal 14 Januari 2016 2 warga sipil dan 5 pelaku tewas serta beberapa lainya luka-luka. Bom Mapolres Solo pada tanggal 5 Juli 2016, menewaskan pelaku dan melukai seorang anggota polisi, Kampung Melayu di Jakarta pada tanggal 24 Mei 2017 Pelaku dan 3 anggota polisi meninggal dunia dan 11 luka-luka.

Bom Surabaya dan Sidoarjo dimana di Surabaya pada tanggal 13 Mei 2018 jam 07.00 WIB dan jam 20.00 WIB di Sidoarjo, menewaskan 17 orang, lalu tanggal 14 Mei 2018 di Malpolresta Surabaya jam 08.50 WIB 5 orang yang merupakan satu keluarga meninggal dunia, 4 meninggal dan yang satunya lolos dari maut. 

Ajaran Islam tidak pernah mengajarkan pemeluknya untuk membunuh dirinya sendiri maupun membunuh orang lain.

MAKNA ISLAM
Islam adalah nama agama yang dianugerahkan oleh Allah Ta’ala Kepada Nabi Muhammad Rasulullah saw. Islam adalah agama yang damai sesuai namanya, ISLAM artinya masuk dalam kata “silm”; kata “salm” atau “silm” dua-duanya berarti damai (Al Mufradat fi ghooribil Quran).

Dua perkataan ini digunakan oleh Al-Qur’an dalam arti DAMAI (QS Al-Baqarah, 2 : 208 dan QS Al-Anfal, 8 : 61). Bahkan, agama Islam merupakan RAHMAT bagi semesta alam (QS Al-Anbiya, 21 : 107). Rasulullah saw adalah pembawa rahmat untuk seluruh umat manusia, sebab amanat Beliau saw tidak terbatas kepada suatu negeri atau kaum tertentu.

Dengan perantaraan Beliau saw bangsa –bangsa dunia telah diberkati, seperti belum pernah mereka diberkati sebelum itu. Bahkan, Islam itu mampu menghidupkan orang-orang yang telah mati, bahkan mampu membuat orang yang mati berbicara (QS Ar- Rad, 13 : 31).

Maksudnya MENGHIDUPKAN KEMBALI INSAN YANG MATI RUHANINYA. Dengan perantaraan Al-Qur’an itu insan yang secara rohani sudah mati, bukan saja akan dihidupkan kembali ke dalam kehidupan baru, tetapi akan dibuat pula mengatakan kata-kata bijaksana dan akan menablighkan amanat Al-Qur’an ke seluruh dunia.

ISLAM MELARANG BUNUH DIRI
Islam MELARANG bunuh diri dan hal ini termasuk dosa. Mengapa hal ini dilarang, karena Allah Ta’ala lah sebagai Sang Pencipta dan pemberi kehidupan bagi semua kehidupan Insan. Allah Ta’ala telah mengatur kehidupan insan maka insan wajib menjaga atas kehidupan tersebut agar tercipta kenyamanan dan kemanan mereka.

Allah Ta’ala juga telah menyampaikan kepada hamba-hamba-Nya ketika suatu kemalangan dan kesulitan menimpah pun, tidak dibenarkan untuk melakukan bunuh diri, hal ini sebagai firmannya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَأْكُلُواْ أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلاَّ أَن تَكُونَ تِجَارَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ وَلاَ تَقْتُلُواْ أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيماً


“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan hartamu sesamamu dengan batil, kecuali dengan perniagaan berdasar atas kerelaan dari antaramu. Dan, JANGANLAH KAMU MEMBUNUH DIRIMU. Sesungguhnya Allah swt Maha Penyayang terhadapmu”. {QS An-Nisa, 4 : 29}

Seseorang yang memilih untuk mengakhiri hidupnya maka sebenarnya ia telah mati dalam tindakan KEJAHATAN dan bertentangan dengan Al-Qur’an Karim. Dan, bagi orang-orang yang senantiasa selalu sabar, Allah Ta’ala senantiasa memberikan pahala yang besar.

Melakukan BOM BUNUH DIRI 
Apakah Islam memperbolehkan bom bunuh diri sebagai bentuk TERORISME ? Belakangan ini semakin banyak orang-orang yang melakukan bom bunuh diri, membunuh insan lain yang tidak berdosa, sebagaimana beberapa data yang telah disampaikan. Dan pelaku BOM BUNUH DIRI ironisnya adalah Muslim, Lalu apakah Islam memperbolehkan BOM BUNUH diri ? ?

Tidak ada tempat untuk terorisme dalam ISLAM dan BOM BUNUH DIRI itu KONTRADIKSI dengan perintah-perintah Kitab Suci AL-QUR’AN Karim. Tidak ada dasar dalam Islam melakukan bom bunuh diri dan seorang pengikut Islam yang sejati tidak akan melakukan hal semacam itu.

Mari kita lihat apa yang dinyatakan oleh Kitab Suci Umat Islam, yakni :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَأْكُلُواْ أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلاَّ أَن تَكُونَ تِجَارَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ وَلاَ تَقْتُلُواْ أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيماً


“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan hartamu sesamamu dengan batil, kecuali dengan perniagaan berdasar atas kerelaan dari antaramu. Dan, JANGANLAH KAMU MEMBUNUH DIRIMU. Sesungguhnya Allah swt Maha Penyayang terhadapmu”. {QS An-Nisa, 4 : 29}

وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَلاَ تُلْقُواْ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوَاْ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ


“Dan belanjakanlah harta pada jalan Allah dan JANGANLAH KAMU MENJERUMUSKAN DIRIMU  DENGAN TANGANMU KE DALAM KEBINASAAN, dan berbuat baiklah, sesungguhnya Allah swt. mencintai orang- orang yang berbuat kebaikan”. {QS Al-Baqarah, 2 : 195}

وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لاَ تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلّهِ فَإِنِ انتَهَواْ فَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِينَ


“Dan  perangilah mereka sehingga tak ada fitnah lagi, dan agama itu hanya untuk Allah. Tetapi, JIKA MEREKA BERHENTI MAKA TIDAK ADA PERMUSUHAN TERHADAP ORANG-ORANG ANIAYA” {QS Al-Baqarah, 2 : 193}

Penjelasan Ayat ini pun menunjukkan bahwa orang-orang Muslim diizinkan berperang membela diri hanya bila perang dipaksakan kepada mereka oleh golongan lain dan meneruskan hingga kebebasan agama telah terjamin sepenuhnya.

Rasulullah saw tidak mungkin mengadakan sejumlah perjanjian perdamaian dengan orang-orang kafir bila perintah Ilahi menghendaki terus berperang sampai saat semua orang kafir memeluk Islam.

Jadi dari tiga ayat ini saja jelas, tidak dibenarkan melakukan terorisme dengan melakukan bom bunuh diri yang mengakibatkan kerugian dan hilangnya nyawa sipil yang tidak berdosa.

Lalu mengapa mereka melakukannya ? SEBABNYA ADALAH MEREKA telah terpapar dari ajaran Islam yang salah, di mana mereka melakukan bom bunuh diri dengan diimingi-imingi Janji Palsu bahwa mereka akan masuk surga. Padahal, bukan surga yang mereka dapat melainkan neraka akan menjadi tempat tinggal mereka karena membunuh nyawa insan yang tidak bersalah.

Dalam satu hadits Nabi saw dikatakan : ‘Dari Abu Hurairah ra telah diriwayatkan bahwa Nabi Suci saw bersabda : ‘ Siapapun yang mencekik dirinya sendiri maka mencekek dirinya sendiri dalam api dan siapapun yang menikam dirinya sendiri maka tombak menikam dirinya ke dalam api” {Bukhari}.

Bahkan, jika lebih jauh lagi tindakan itu dilakukan, hingga menyebabkan orang lain yang tidak bersalah terbunuh maka seibarat membunuh semua orang. Sebagaimana firman-Nya :

وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِناً مُّتَعَمِّداً فَجَزَآؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِداً فِيهَا وَغَضِبَ اللّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَاباً عَظِيماً

“Dan barangsiapa MEMBUNUH SEORANG MUKMIN dengan sengaja, maka balasannya ialah JAHANNAM, ia akan tinggal lama di dalamnya, dan Allah murka kepadanya dan melaknatnya dan akan menyediakan baginya azab yang besar” {An-Nisa, 4 : 93}

مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ كَتَبْنَا عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَن قَتَلَ نَفْساً بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعاً وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعاً وَلَقَدْ جَاءتْهُمْ رُسُلُنَا بِالبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيراً مِّنْهُم بَعْدَ ذَلِكَ فِي الأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ


“Oleh sebab itu Kami menetapkan bagi Bani Israil bahwa barangsiapa yang MEMBUNUH SESEORANG, padahal orang itu tidak pernah membunuh  orang lain atau telah mengadakan kerusuhan di bumi, maka seoleh-olah ia MEMBUNUH SEKALIAN MANUSIA [seluruhnya].

Dan, barangsiapa menyelamatkan nyawa seseorang, maka ia seolah-olah menghidupkan sekalian manusia. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan Tanda-tanda nyata; kemudian sesungguhnya kebanyakan dari mereka sesudah itu melampuai batas di bumi ini. {Al-Maidah, 5 : 32}

ثُمَّ أَنتُمْ هَـؤُلاء تَقْتُلُونَ أَنفُسَكُمْ وَتُخْرِجُونَ فَرِيقاً مِّنكُم مِّن دِيَارِهِمْ تَظَاهَرُونَ عَلَيْهِم بِالإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَإِن يَأتُوكُمْ أُسَارَى تُفَادُوهُمْ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاء مَن يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنكُمْ إِلاَّ خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ


“Kemudian kamulah orang-orang yang MEMBUNUH satu sama lain dan mengusir segolongan dari kamu dari kampung-halaman mereka, sambil membantu musuh-musuh  mereka dalam dosa dan pelanggaran. Dan, jika mereka datang kepadamu selaku tawanan, kamu menebus mereka, padahal pengusiran mereka telah diharamkan bagimu.

Adakah kamu beriman kepada sebagian Alkitab dan ingkar kepada sebagian lainnya ? Maka tak ada balasan bagi orang yang berbuat demikian diantaramu kecuali KEHINAAN di dalam kehidupan dunia dan pada hari Kiamat mereka akan dikembalikan kepada AZAB YANG SANGAT KERAS dan sesungguhnya Allah swt tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan. {Al-Baqarah, 2 : 85}

Bunuh diri dalam ajaran Islam sangat menjijikkan karena Islam memperjuangkan kehidupan yang suci. Larangan bunuh diri juga bias kita amati dari perkataan Nabi saw ; “. . . Dan, barangsiapa yang melakukan bunuh diri dengan sepotong besi akan dihukum dengan potongan besi yang sama di Api Neraka.

Dikisahkan Jundab, Nabi saw bersabda ‘Seorang laki-laki terkena luka –luka dan dia dibunuh diri dan dengan demikian Allah Ta’ala berfirman; budak saya itu telah mati dengan terburu-buru, jadi aku melarang Firdaus untuknya” {Bukhari, Jilid II no 445}.

Oleh arenanya bunuh diri itu DILARANG TANPA SYARAT. APALAGI KETIKA DIGUNAKAN SEBAGAI MEKANISME UNTUK MEMBUNUH ORANG LAIN MAKA HAL ITU AKAN MENJADI DISA YANG LEBIH BESAR. Bahkan sebagai protes terhadap seseorang yang bunuh diri Rasulullah saw telah melarang untuk melaksanakan shalat Jenazah bagi orang yang melakukan bunuh diri.

Pendiri Jamaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as menyatakan : “Seseorang yang membunuh orang lain secara tidak adil atau yang membunuh seseorang yang tidak memberontak atau menjadi sumber pelanggaran perdamaian antara orang-orang dan menciptakan kekacauan ditanah, seolah-olah dia telah membunuh seluruh manusia.

Dengan kata lain membunuh seseorang tanpa sebab, menurut Tuhan Yang Masa Esa, seperti pembunuhan seluruh manusia. Jelas dari ayat ini betapa besarnya dosa untuk mengambil kehidupan lain tanpa alas an” {Chashma-e ma’rifat, Hal. 23-24}.

Jadi siapapun yang melakukan bom bunuh diri atau segala bentuk terorisme yang mengambil nyawa orang yang tidak bersalah sepenuhnya bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam.

‘Pesan Keselamatan’
Khalifatul Masih IV rha pernah berpesan dalam salah satu Khutbah Jum`ah beliau bahwa ketidakamanan yang terjadi pada dunia sekarang ini, apakah itu peperangan, kerusuhan, pembunuhan dan lain-lain adalah disebabkan umat manusia tidak menzahirkan salah satu sifat Tuhan yaitu As-salaam.

Selama manusia tidak menzahirkan dan memanisfestasikan sifat tersebut maka selama itu pula tidak akan tercipta keamanan di muka bumi ini sehingga kehidupan selalu dihantui oleh ketakutan, kebencian serta permusuhan yang dapat menenggelamkan sifat kasih-sayang dari hati umat manusia.

Rasulullah saw bersabda ; ‘Maukah kutunjukkan satu amalan yang bisa menimbulkan rasa kasih-sayang di antara kamu ?’ Para sahabat menjawab, ; ‘Kenapa tidak ya Rasulullah saw !’. Rasulullah saw bersabda ; ‘Sebarkanlah salam diantara kamu’. (bahkan ada lebih 88 kali Rasulullah saw pernah bersabda tentang ini).

Begitu antusiasnya para sahabat dalam menanggapi perintah tersebut, sampai-sampai mereka pergi ke pasar hanya semata-mata untuk menyebarkan salam tersebut. Kalau ucapan salam itu kita ucapkan dari lubuk hati kita yang paling dalam dan kita ikhlas dalam mengucapkan kalimat tersebut, pasti akan timbul rasa kasih-sayang di antara kita, sehingga hilanglah semua apai kebencian dan permusuhan di antara kita.

Dan, memang inilah yang dikehendaki oleh Rasulullah saw. Kalau para sahabat Rasulullah saw begitu antusius dalam menanggapi perintah ini, maka mengapa kita tidak melakukannya! ?. Namun, sayang terkadang karena kesombongan dan ego kita yang membuat kita lupa dan meninggalkan kebiasaan baik ini.

Padahal apalah susahnya kita mengucapkan salam yang di dalamnya penuh dengan kalimat do`a yang sangat beberkat. Kalau bukan kita, maka siapa lagi yang akan mengamalkan perintah Rasulullah saw. Semoga Ilahi menganugerahi taufik untuk itu.

Setelah kita menyimak penjelasan Kitab Suci Al-Qur’an Karim dan sabda Nabi Muhammad saw, akhirnya Kita berdo’a Semoga Negara kesatuan Republik Indonesia senantiasa dianugrahi KEDAMAAN dan KEAMANAN.

Semoga Warga Negara Indonesia terhindar dari paham-paham Radikalisme yang mengarah pada Terorisme yang tengah mengkhawatir keutuhan bangsa dan Negara. Semoga Ilahi menghindari Bangsa Indonesia dari kehancuran, Juga Ilahi senantiasa menurunkan hujan berkat dan keridhoannya bagi Bangsa dan Negara Indonesia, Allahumma Aamiin.

رَبِّ كُلُّ شَيْئٍ خَادِمُكَ رَبِّ فَاحْفَظْنَا وَ انْصُرْنَا وَ ارْحَمْنَا

“Wahai Tuhan-ku, segala sesuatu adalah hamba-Mu, maka lindungilah kami tolonglah kami dan kasihanilah kami”

لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِااللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيِمِ

“Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan ALLAH TA’ALA  Yang Maha Agung”.


Post a Comment

1 Comments