KEUTAMAAN (MEMBACA) ALQURAN








Oleh : Mln. Dian Kamiluddin


بسم الله الرحمن الرحيم

نحمده و نصلى على رسوله الكريم و على عبده المسيح الموعود

ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
Inilah Kitab yang sempurna;tiada keraguan di dalam-nya; petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.[1]

Kita sebagai umat Muslim mengklaim bahwa Kitab Suci dan Kitab Syariat yang paling sempurna adalah Alquran Majid yang ilmu dan hukumnya berlaku hingga akhir zaman. Bahkan, dikarenakan begitu cintanya terhadap Alquran, umat Islam zaman sekarang akan merespon keras siapa saja yang dianggap menghina Al-Qur’an. 

Namun, yang jadi pertanyaan, bagaimana sikap atau perlakuan kita sebenarnya terhadap Kitab Suci Alquran ini agar kita bisa mendapatkan kemulian dari tujuan diturunkannya Al-Qur’an tersebut?

Di dalam sebuah hadis RasuluLlaah bersabda:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنْ وَ عَلَّمَهُ
Sebaik-baik diantara kalian adalah yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya.[2]

Jika kita memahami hadits ini, maka ini adalah standar kemuliaan yang didapatkan oleh seorang Muslim jika ia mau mempelajari Alquran dan mau mengajarkannya kepada orang lain. Maksud dari mempelajari di sini adalah dari tahap dasar sampai mahir, artinya bagi yang belum bisa membaca maka dia belajar cara baca Alquran yang baik sesuai dengan kaidah ilmu tajwid dan makhroj. 

Lalu, setelah bisa membaca dengan baik sesuai kaidah tadi, maka dia belajar terjemahnya. Kemudian, setelah mampu memahami terjemahnya, dilanjutkan dengan memahami tafsir atau penjelasanya dari tiap ayat; dan yang terpenting, setelah dia bisa memahami itu semua, tahap yang paling penting, adalah mengamalkan ajaran Alquran dalam kehidupannya.

Kemudian ketika dia sudah bisa melaksanakan itu semua, ia pun menularkan kepada orang lain dengan cara mengajarkan Alquran sesuai tahapan tadi. Inilah, maksud dari standar kemulian dan keutamaan seseorang yang diperoleh dari Alquran Karim.

Kemudian dalam sebuah hadis lain diterangkan oleh Hadhrat Aisyahrha bahwa Nabi Muhammad bersabda:

"Orang yang membaca Alquran dan ia sudah mahir dengan bacaannya itu, maka ia adalah beserta para malaikat utusan Allah yang mulia lagi sangat berbakti, sedang orang yang membacanya Alquran dan ia berbolak-balik dalam bacaannya – yakni tidak lancar - juga merasa kesukaran di waktu membacanya itu, maka ia dapat memperoleh dua pahala."[3]

Hadis ini pun sangat luar biasa, yakni jika seorang muslim dan mukmin sudah lancar dan mahir dalam membaca Alquran maka digambarkan para malaikat pun menyertainya. Namun, bagi mereka yang belum mahir dan belum lancar, Allah Taala pun tidak memahrumkan mereka dari karunia-Nya yakni Dia tetap memberikan ganjaran dua pahala baginya. 

Artinya, bahwa mahir ataupun tidak, lancar atupun tidak kita dalam membaca Alquran, AllahSWT sudah menyiapkan kebaikan bagi pembacanya. Tinggal bagaimana kita, mau atau tidak membaca firman-Nya tersebut.

Lalu ada lagi sebuah hadis:

Dari Ibnu Mas'udra: Rasulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa yang membaca sebuah huruf dari kitabullah -yakni Alquran, maka ia memperoleh suatu kebaikan, sedang satu kebaikan itu akan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang seperti itu. Saya tidak mengatakan bahwa alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif adalah satu huruf, lam satu huruf dan mim juga satu huruf.“ [4]

Dalam hadis ini pun menjadi dasar salah satu keutamaan dalam membaca Alquran bahwa Allah Taala memberikan banyak kebaikan bagi mereka yang rutin dalam membaca Alquran Majid, baik mereka yang lancar ataupun tidak, tetapi Allah Taala mengganjar setiap huruf yang dibaca dengan sepuluh kebaikan.

Maka dari itu, bagi mereka yang sudah mahir janganlah merasa puas bagi dirinya sendiri, tetapi alangkah baiknya bisa ia tularkan kepada orang lain. Sedangkan, mereka yang belum mahir pun jangan berkecil hati, karena Allah Taala tetap menghargai usaha kita dalam belajar untuk membaca Alquran walaupun baru tahap yassarnal Qur’an ataupun Iqra’

Sebab, tidak mengapa kita iri terhadap mereka yang sudah mahir membaca Alquran, apalagi yang sudah mampu mengamalkan ajarannya, sebagaimana dalam hadis:

"Tidak dihalalkanlah iri itu, melainkan terhadap dua macam orang, yaitu: Orang yang diberi kepandaian oleh Allah dalam hal Alquran, lalu ia berdiri dengan Alquran itu - yakni membaca sambil memikirkan dan juga mengamalkannya - di waktu malam dan waktu siang, juga seorang yang dikaruniai oleh Allah akan harta lalu ia menafkahkannya di waktu malam dan siang - untuk kebaikan."[5]

Jadi inilah keutamaan dalam Alquran, terutama bagi mereka yang rutin membaca dan mempelajarinya, karena begitu banyak manfaat dan kebaikan yang Allah anugerahkan kepada kita. Semoga kita beserta keluarga dan keturunan kita tidak luput dari kebaikan ini. Aamiin.



[1]Q.S Al-Baqarah ayat 2
[2]H.R Bukhari
[3]HR. Bukhari-Muslim
[4]HR. Tirmidzi
[5]HR. Bukhari-Muslim

Post a Comment

0 Comments