3 M [Mengenal - Mengenang - Meniru] Pengkhidmatan Mushlih Mauu’ud ra [Bagian 1]




Oleh : Mln. Mubarak Achmad


Tanggal 20 Pebruari telah sangat dikenal sebagai hari Mushlih Mau’ud bagi Jemaat Muslim Ahmadiyah. Pada tanggal tersebut dilaksanakan peringatan guna mengenang nubuatan berkenaan dengan Mushlih Mau’ud, nubuatan tentang hal ini adalah nubuatan yang Agung sekali. 
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as, Masih Mau`ud, Imam Mahdi dan Pendiri Suci dari Jemaat Muslim Ahmadiyah, telah bertafakur selama 40 hari, yang hari-hari tersebut sepenuhnya diisi semata-mata dengan beribadah dan bermunajat kehadapan Ilahi. Setelah menyelesaikan tafakur 40 hari itu, beliau telah menerima berbagai kasyaf yang mengungkapkan hal-hal yang tersembunyi. 
Tanggal 20 Pebruari 1886 diumumkan salah satunya adalah nubuatan tentang seorang Putra yang dijanjikan. Selain Putra Dijanjikan, beliau juga Putra Agung yang akan memiliki banyak keistimewaaan. Di antara keistimewaaan tersebut adalah Hadhrat Mushlih Mau’ud ra akan hidup lama dan Jemaat Ahmadiyah akan meraih kemenangan dan kemajuan-kemajuan yang luar biasa pada zaman Mushlih Mau’ud.
Nubuatan itu terdapat di dalam Majmu’ah IsytihaaratHadhrat Masih Mau’ud as menulisBi ilhaamillaahi Ta’aala wa i’laamihii (Dengan perantaraan ilham dan pemberitahuan dari Allah Ta’ala) Tuhan ‘Azza wa Jalla yang Rahiim (Maha Penyayang), Kariim (Maha Mulia) dan Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu (jalla syaanah wa ‘azza ismuhuu
Dia berfirman kepada saya lewat ilham, ‘Aku anugerahkan sebuah Tanda Rahmat kepada engkau sesuai dengan permohonan engkau kepada-Ku. Maka telah Aku dengar rintihan doa engkau dan dengan kasih-sayang-Ku permohonan doa engkau telah Aku kabulkan. 
Dan perjalanan engkau [seperti telah saya (Hudhur V) sebutkan, perjalanan ke Hoshiarpur dan Ludhiana] telah diberkati bagi engkau. Maka telah diberikan kepada engkau tanda Qudrat (Kekuasaan) dan Rahmat –(kasih-sayang) serta Qurbat (kecintaan, kedekatan). 
Tanda Fadhl (Karunia) dan Ihsaan (Kebaikan) telah dianugerahkan kepada engkau dan engkau mendapat kunci Fath (kemenangan) dan kunci Zhafr (kejayaan, pertolongan). Hai Muzhaffar (0rang yang berjaya)! 
Salaam (selamat sejahtera) atas engkau!’ Tuhan Yang telah berfirman ini, ‘Supaya mereka yang menghendaki kehidupan terselamat dari cengkeraman maut dan mereka yang terbenam di dalam kubur agar keluar dari padanya, dan supaya nampak kepada manusia kemuliaan agama Islam dan derajat tinggi Kalam Allah. 
Dan supaya kebenaran tegak bersama semua berkat-berkatnya dan supaya kebatilan jauh sirna bersama kesialannya. Dan supaya manusia paham bahwa Aku ini Qaadir (Maha Kuasa) Aku berbuat sesuai dengan keinginan-Ku. Supaya manusia menjadi sangat yakin bahwa Aku ada bersama engkau. 
Dan supaya orang-orang yang tidak beriman kepada Wujud Tuhan dan memandang dengan pandangan ingkar dan kedustaan terhadap Tuhan dan terhadap agama Tuhan dan terhadap Kitab-Nya dan terhadap Rasul Suci-Nya Muhammad Mustafa (shallallahu ‘alaihi wa sallam) mendapat Tanda yang sangat terbuka (jelas, terang-benderang) dan supaya nampak jelas jalan orang-orang berdosa. 
Maka kabar sukalah bagi engkau! Seorang anak lelaki yang bersih dan suci akan dianugerahkan kepada engkau. Engkau akan mendapat seorang anak lelaki yang suci. Anak itu akan lahir dari benih keturunan engkau. 
Seorang anak lelaki yang tampan dan suci akan datang sebagai tamu engkau. Namanya Emanuel dan Bashir juga. Kepadanya diberikan ruh suci. Dia suci bersih dari dosa. Dan dia adalah Nur Allah. Penuh keberkahanlah dia yang datang dari langit. Dia didampingi Fadhl (karunia) yang turun bersama-sama kedatangannya.
Dia memiliki syakwah (kehormatan, wilayah), ‘izhmat (keagungan) dan daulat (kemakmuran, kekayaan). Dia akan datang ke dunia dan melalui berkat-berkat Masihi Nafs (jiwa, ruh Masih) dan Ruhul Haqq-nya dia akan menyembuhkan banyak orang dari penyakit-penyakit mereka. 
Dia adalah Kalimatullah, sebab dia telah dikirim oleh Rahmat dan Ghairat Tuhan dengan kalimah Tamjid-Nya (pujian-Nya). Dia akan sangat pandai dan sangat cerdas sedangkan hatinya sangat lembut. Dan dia akan dibekali penuh dengan ilmu-ilmu pengetahuan zhahiri (ilmu-ilmu lahiriah, benda-benda fisik) dan bathini (kerohanian, agama, kejiwaan). 
Dan dia akan merubah 3 menjadi 4 … Hari Senin dan beberkatlah hari Senin itu! Anak cemerlang, mulia dan terhormat, مَظهر الأول والآخِر، مَظهر الحق والعلا، كأن الله نزل من السماء ‘mazhharul awwali wal aakhiri, mazhharul haqqi wal ‘alaa, ka-annallooha nazala minas samaa’ Mazhhar al-Awwal wal Akhir (manifestasi Yang Maha Awwal dan Akhir), Mazhhar al-Haqq wal ‘Alaa (manifestasi Yang Maha Benar dan Maha Tinggi), seakan-akan Allah turun dari langit. 
Kedatangannya sangat penuh keberkahan dan menjadi sebab penampakan kegagahan Ilahi. Nur datang. Wahai Nur, yang mana Tuhan telah sirami dengan air harum keridhaan-Nya. Akan Kami titiskan ruh Kami kedalamnya dan naungan Tuhan akan selalu diatas kepalanya. Dia akan cepat sekali mengalami kemajuan (cepat besar dan agung). 
Dan dia akan menjadi pembebas para tawanan. Dan dia akan masyhur sampai ke pelosok-pelosok dunia. Dan bangsa-bangsa akan mendapat banyak berkat dari padanya. Sampai titik jiwanya diangkat kearah langit. وكان أمرًا مقضيًّا. Maka sempurnalah seluruh pekerjaan." {Majmuu’ah Isytihaaraat (Kumpulan Selebaran Pengumuman) jilid awwal halaman 95-96, isytihaar (pengumuman) number 33 ‘isythaar 20 Februari 1886’, Cetakan Rabwah}.
Apakah arti Mushlih Mau’ud ?    Mushlih artinya => Pembaharu, Reformer & Mau’ud => Yang dijanjikan. Mushlih Mau’ud = PEMBAHARU YANG DIJANJIKAN.
Hadhrat Mushlih Mau’ud yakni Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad, Khalifatul Masih kedua adalah suatu sosok pribadi yang mengesankan. Beliau putra yang dijanjikan dan menjadi penggenap dari nubuatan Masih Mau`ud as. 
Guna memenuhi semua fitrat seperti yang terdapat dalam nubuatan itu adalah suatu hal yang sulit dipenuhi pada manusia biasa, namun Hadhrat Muslhih Mau’ud ternyata memenuhi semua aspek tersebut secara mengagumkan. 
Hal itu sudah ditakdirkan Ilahi. Periode masa khilafat beliau adalah 52 tahun yang merupakan masa keemasan dari Jemaat Ahmadiyah dan bagi Islam, sesuatu yang tetap dikenang dengan rasa bangga sampai hari ini dan akan selalu dikenang selamanya. Kinerja akbar beliau sepanjang hidupnya, khususnya yang berkaitan dengan kemajuan Ahmadiyah. Keberhasilan beliau bahkan sudah dimulai sebelum masa khilafatnya.
Diantaranya adalah bahwa beliau membentuk Majelis Tashizul Azhan di usia muda ketika berumur 17 tahun, suatu komite yang kemudian menerbitkan publikasi bulanan dan tahun 1913 beliau juga memulai penerbitan Al-Fazl yang merupakan harian. Harian ini menjadi organ resmi dari Jemaat Ahmadiyah. Dua contoh itu menggambarkan dedikasi tulus beliau bagi Jemaat Ahmadiyah.
Setelah Hadhrat Mushlih Mau’ud terpilih menjadi Khalifatul Masih usia 25 tahun di tahun 1914, Pengkhidmatan karya beliau melejit sangat luar biasa. Jemaat Ahmadiyah menjadi terorganisasi secara rapih dan mulai berkembang cepat ke seluruh dunia, suatu hal yang tidak ada padanannya sebelumnya. Dimana beliau memainkan peran kunci dalam segala hal itu. Mari kita lihat pengkhidmatan yang luar biasa tersebut ! ! !.
Tahun 1922, Majelis Syuro menjadi lembaga permanen di dalam Jemaat dan mengadakan pertemuan tahunan atau kapan dibutuhkan guna menetapkan kebijakan penting Jemaat.
Bulan April 1919, berbagai departemen yang disebut Nazaarat didirikan. Kejadian itu menjadi tonggak sejarah Jemaat Ahmadiyah yang mengkonsolidasikan struktur organisasinya dan telah amat sangat meningkatkan efisiensinya. 
Organisasi pertama adalah Lajnah Imaillah dirikan tahun 1922 sebagai organisasi kaum ibu yang berusia di atas 15 tahun. Tahun 1928 didirikan Majelis Nasiratul Ahmadiyah untuk gadis-gadis di bawah usia 15 tahun. 
Lalu pada tahun 1938 lahirlah Majelis Khuddamul Ahmadiyah untuk pemuda berusia di antara 15 dan 40 tahun. Dan Majelis Ansarullah untuk kaum pria berusia di atas 40 tahun ditetapkan pada tahun 1940 bersamaan dengan Majelis Atfalul Ahmadiyah untuk anak laki-laki di bawah usia 15 tahun. 
Dengan organisasi pendukung ini, semua kelompok umur dalam Jemaat bisa digerakkan menuju sasaran bersama dari Jemaat Ahmadiyah yaitu penyebaran ajaran Islam hakiki dengan cara apa pun yang patut dilakukan.
Dan tahun yang sama 1919, beliau mendirikan rumah yatim piatu pertama dalam sejarah Ahmadiyah di Qadian. Hal ini telah memenuhi kebutuhan penting dari Jemaat dan menjadi teladan tentang akhlak mulia dalam Islam yang ingin disyiarkan oleh Ahmadiyah. ...(Bersambung)

Post a Comment

0 Comments