SIAPA YANG MEMONOPOLI KEBENARAN AGAMA ?


Oleh : Mln. Abdul Quddus Anom

Sayang sekali saat ini Islam sedang dipersepsikan sebagai agama yang mau menang sendiri, penuh teror, penumpah darah dan sebagian orang benar-benar percaya agama Islam sebagai penebar kebencian kepada lain agama karena fanatik sebagai agama yang paling benar. Padahal Islam secara pengertian harfiah adalah damai.

Islam dalam kitab sucinya tidak pernah mengklaim untuk memonopoli kebenaran. Sebaliknya Islam mengakui bahwa semua agama adalah benar, bersumber dari Tuhan yang sama dengan Tuhan nya umat Islam. Kita semua bersaudara.

Islam meyakini semua bangsa tanpa membedakan warna kulit dan bahasa, berhak untuk mendapatkan petunjuk dari Tuhan. Jika ada agama yang berpeluang menyatukan manusia adalah agama yang bisa mengakui kebenaran semua agama. Salah satu agama yang menawarkan hal itu adalah agama Islam.

Tuhan memberitahukan kepada Muhammad Saw bahwa beliau bukanlah satu-satunya rasul yang diutus, di dunia ini telah berlalu rasul-rasul sebelumnya yang datang dari Tuhan yang sama.

Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat "Sembahlah Allah, dan jauhilah Thaghut itu" (Surah An-Nahl: 36)

Tuhan telah memilih Islam untuk memberitakan bahwa semua nabi-nabi terdahulu adalah berasal dari Tuhan.
Dan Sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; Maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil. (Surah Al-Mumin: 78)

Dengan ini Islam memberikan jaminan bahwa kebenaran itu bukan saja hanya milik Islam semata. Islam tidak memonopoli kebenaran apalagi sampai menafikan agama-agama lain.

“Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan. (Surah Fatir: 24)

Semua nabi berasal dari Tuhan mengemban tugas yang sama yaitu menyampaikan pesan dari Tuhan. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa semua utusan Tuhan memiliki kedudukan yang sejajar tidak boleh ada yang dilebih-lebihkan dari yang lainnya.

"Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali." (Surah Al-Baqarah : 285)

Inilah yang diperintahkan Tuhan kepada kaum muslim untuk mengatakan bahwa mereka tidak akan membeda-bedakan satu rasul dengan rasul lainnya. Dengan memahami prinsip ini maka sikap permusuhan kepada nabi-nabi dalam agama lain akan berubah menjadi sikap yang saling menghormati.

Lalu bagaimanakah dengan ajaran kitab suci pada agama lainnya?








Post a Comment

0 Comments