Kapan dan Dimana Kita Membaca Shalawat Kepada Rasulullah (saw) ?


Oleh : Mln. Fadhal Ahmad

Saat ini kita baru saja memasuki Tahun baru Islam 1440 Hijriyah. Dalam menyambut tahun baru ini, setiap Muslim di seluruh negeri melakukan berbagai macam cara  untuk menyambut tahun baru Hijriyah. Ada yang melakukan pawai obor untuk mengenang hijrahnya Rasulullah saw dari Mekkah ke Madinah, mengadakan pengajian di mesjid-mesjid atau pun di tanah lapang, dan ada pula  yang hanya diam di rumah saja sambil melaksan shalat nafal dan berdoa sepanjang malam untuk menyambut tahun baru.

Tentunya semua itu dilakukan dengan tujuan di tahun yang akan dijalani ini kita akan mendapatkan lebih banyak kebaikan dalam segi ruhani maupun jasmani dari tahun sebelumnya, bahkan mungkin juga ada yang berdoa supaya umat muslim di negeri ini dapat bersatu tidak saling membenci satu sama lain.

Doa-doa yang kita panjatkan dalam mengawali tahun baru ini tentunya tidak akan sampai kehadapan Allah Ta’ala sebelum kita melakukan satu hal ini, sebagimana Umar bin Khattab ra sabdakan bahwa “Doa terhenti di antara langit dan bumi selama tidak mengirim shalawat kepada nabi kita saw maka tidak akan ada bagian yang akan ke atas untuk dipersembahkan di hadapan Tuhan.” (Tirmidzi)

Mengetahui pentingnya mengirim shalawat ini, maka ini pun suatu amalan yang baik yang dapat kita lakukan dalam  menyambut tahun baru ini yakni mengawali tahun baru ini dengan banyak mengirim shalawat kepada Rasulullah saw;
اللهم صل على محمد وال محمد كما صليت على ابراهيم و على ال ابراهيم انك حميد مجيد
و بارك على محمد و على ال محمد كما صليت على ابراهيم و على ال ابراهيم انك حميد مجيد

“Wahai Allah, kirimkanlah Shalawat (salam sejahtera) kepada Muhammad dan kepada Keluarga Muhammad saw sebagaimana Engkau telah mengirimkan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Engkau Maha Terpuij, Maha Mulia. Wahai Allah, berkatilah kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkati kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji, Maha Mulia.” (Tirmidzi)

Dan karena shalawat itu pun merupakan satu doa. Untuk doa tidaklah ada waktu  dan tempatnya, melainkan setiap waktu dan dimana kita berada, bila timbul keikhlasan di dalam hati.

Begitu juga shalawat tidak ada tempat dan waktunya, bukan hanya di pada saat tahun baru saja ya. Kalau begitu kapan sih kita harus bershalawat?

Rasulullah saw sendiri telah memberitahukan kepada kepada kita  dimana dan kapan  kita mesti bershalawat.
Pertama : Ialah ketika kita berdoa, Sebagai Rasulullah saw bersabda, “Waktu berdoa kamu mesti puji kepada Allah dan beri shalawat kepada saya”.

Kedua:  Ialah ketika kita Shalat yakni sesudah membaca Tasyahud, Rasulullah saw bersabda, “Sesudah Tasyahud, kamu bacalah shalawat kepada saya”.  Dan shalawat pun kita membacanya ketika shalat Jenazah.

Ketiga : kita membaca shalawat ketika ada orang yang menceritakan atau menyebut Rasulullah saw dihadapan kita.  Maka Ketika itu kita pun mengucapkan ‘Shollallahu alaihi wassalam’

Keempat : ketika kita sesudah mendengar adzan, karena Rasulullah saw bersabda, “Bila kamu mendengar orang adzan maka kamu juga mengucapkan apa yang diucapkan oleh orang yang adzan itu,  kemudian kamu memberi shalawat kepada saya, karena siapa yang memberi shalawat kepada saya, Allah akan memberi shalawat kepadanya 10 kali.”

Kelima : ketika kita sudah mengerjakan wudhu, Karena Rasulullah saw bersabda, ‘Sesudah mengambil air untuk shalat (wudhu), bacalah dua kalimah syahadat dan shalawat kepada saya, supaya pintu rahmat yang akan kamu dapat di dalam waktu shalat itu terbuka.”

Keenam :  kita mengucapakn shalat pada hari Jum’at, karena Rasulullah saw bersabda, “Pada hari jum’at kamu mesti banyak membaca shalawat kepada saya”.

Ketujuh : ketika kita membaca Khutbah, karena Rasulullah saw bersabda bahwa kalau seseorang membaca Khutbah dengan tidak disertai dua kalimah syahadah dan shalawat maka khutbahnya itu kosong dari pada kebaikan dan berkat.

Kedelapan : ketika kita masuk mesjid, karena bila Rasulullah saw datang ke mesjid selamanya beliau memberi shalawat kepada diri beliau sendiri dan bila keluar dari mesjid pun beliau membaca shalawat.

Kesembilan : ketika kita berada dalam satu majelis atau berkumpul, karena Rasulullah saw bersabda bahwa kalau pada satu majelis tidak ada dzikir Allah dan shalawat kepada Rasulullah saw maka majelis itu pada hari Kiamat akan mendapat kesedihan, karena tidak mendapat banyak ganjaran dari Allah Ta’ala.

Kesepuluh :  ketika dua orang bertemu satu sama lain, karena Rasulullah saw bersabda bahwa kalau dua orang satu dan lainnya cinta-mencintai bertemu dan keduanya mengucapkan shalawat maka Allah Ta’ala akan memberi maaf atas dosa kedua orang itu.

Kesebelas : Waktu pagi dan sore, Karena Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang pada waktu pagi dan sore memberi shalawat kepada saya sepuluh-sepuluh kali maka ia akan mendapatkan syafa’at pada hari Kiamat.”

Tentunya  selain kesebelah hal diatas pun kita bisa membacakan shalawat, dan di awal tahun baru Islam 1440 H ini kita mulai mengisi hari-hari kita ini dengan bershalawat kepada Rasulullah saw صل على محمد وال محمد سيد ولد أدم و خاتم النبيين . next kita bahas manfaat n faedah Shalawat ya.


Post a Comment

0 Comments