Sambutan Untuk Sang Khalifah (The Wall Street Journal)

"Para politisi Amerika Serikat menganggap para pengikut Ahmadiyah sebagai penghubung berharga di antara masyarakat Muslim Amerika pada saat ini yang tengah tegang oleh tindakan teroris yang mengatasnamakan Islam dan menampilkan wajah menakutkan"

Ribuan orang berkumpul di timur Los Angeles Timur untuk menemui khalifah Islam dari sebuah sekte kecil yang mendorong  perdamaian.

CHINO, Calif.—Minggu ini, ribuan keluarga berjajar dengan penampilan berwarna terbaik mereka dan memenuhi sekitar sebuah mesjid yang berdiri di antara bukit-bukit emas, milik masyarakat petani tradisional di Los Angeles Timur . Di antara mereka, ada yang datang dari berbagai wilayah di Amerika dan yang paling jauh dari Ghana. Bahkan ada beberapa yang mengambil risiko hijrah dari Negara Syria.

Mereka menyambut dan melihat kedatangan Mirza Masroor Ahmad, seorang rendah hati berusia 62 tahun – yang juga seorang bekas petani gandum dan kini menjadi satu-satunya "khalifahnya Muslim dunia "

Khalifah, sebagaimana beliau dipanggil adalah pimpinan rohani Islam Ahmadiyah, sebuah sekte kecil dari Islam dengan pengikutnya yang tersebar ke seluruh penjuru dunia dan terbanyak di Pakistan, Asia Tenggara dan Afrika Timur.

Diperkirakan terdapat 10 juta pengikut Islam Ahmadiyah menyebar ke seluruh dunia—kaum minoritas di antara kira-kira 1,6 miliyar umat Islam dunia. Di Amerika Serikat sendiri jumlah mereka hanya 25.000 orang. Namun di tahun-tahun belakangan ini, mereka memperoleh sejumlah perhatian mengejutkan dan menarik pengaruh politik di Amerika Serikat,  yang berani berhadapan dengan retorika para ektrimis dan menyuarakan Islam sebagai sebuah agama damai.

Sabtu lalu, sejumlah pejabat Amerika Serikat, termasuk para anggota Kongres, para perwakilan penyelenggara hukum federal, Letnan Gubernur Kalifornia dan pengawas Negara, berkumpul di Beverly Hills untuk menyimak sang Khalifah yang berbicara tentang terorisme dan Hak Asasi Manusia.

Para politisi Amerika Serikat menganggap para Ahmadi sebagai penghubung berharga di antara masyarakat Muslim Amerika pada saat ini yang tengah tegang oleh tindakan teroris yang mengatasnamakan Islam dan menampilkan wajah menakutkan.

Sang Khalifah adalah "Figur pemimpin Muslim dunia yang mengedepankan perdamaian dan kerukunan," kata sebuah literatur Ahmadi.

Kilasan: Mayoritas Muslim menyebut para Ahmadi sebagai non-Muslim.

Sekte ini berdiri di India seratus tahun yang lalu dan dipandang sesat oleh kebanyakan Muslim dunia karena pertentangan teologi yang diawali pendirinya yang mendakwakan diri sebagai kedatangan kedua kali Isa Almasih secara metafora dan dikirim untuk mereformasi pelaksanaan ajaran Islam dan menekankan tindakan tanpa kekerasan. Hal itu bertentangan dengan prinsip utama Islam yang mengatakan Muhammad adalah nabi terakhir.

Diperkirakan ada 4 juta pengikut Ahmadi di Pakistan yang dilarang menyebut diri mereka sebagai Muslim atau memberikan suara (dalam Pemilu) dengan menyebut mereka Muslim. Terdapat serangan-serangan terhadap komunitas ini, diantaranya tahun 2010 yang menewaskan 99 pengikutnya.

Di beberapa Negara mereka dihalangi untuk menjalankan ibadah haji, ibadah ke Mekkah, di Arab Saudi. Khalifahnya tinggal di pengasingan, di London.

Para pengikut Ahmadi "seperti kaum “paria’ di dalam mayoritas komunitas Islam dan dunia," kata Donald K. Emmerson, seorang ahli sejarah Islam di Universitas Stanford.

Namun Komunitas ini tidaklah lamban dalam upaya-upaya mereka di Amerika Serikat. Pada tahun-tahun belakangan ini mereka berhasil menampilkan wajahnya dengan menjadi komunitas tuan rumah peyelenggaraan donor darah dan membuat banyak tampilan televisi yang membela Islam.

Setelah gagalnya upaya pemboman oleh teroris di Times Square 2010 lalu,  Para Ahmadi membanjiri kota New York dengan pembagian leaflet sebagai bagian dari usaha kegiatan "Muslims for Peace".

Tidak seperti kebanyakan umat Muslim dunia yang memiliki pemimpin lokal maupun regionalnya  namun tidak memiliki kesatuan hirarki, para Ahmadi di organisir dibawah struktur yang jelas, mengizinkan mereka mengerahkan kegiatan publik dengan cepat, melakukan upaya-upaya lobbi maupun para pimpinannya yang berbicara.

Dalam ceramah-ceramah, khutbah-khutbah dan interviewnya,  sang Khalifah menganjurkan pemisahan urusan agama dari pemerintahan dan mendorong umat Muslim di Amerika Serikat untuk "setia kepada negeri ini." (bentuk hubbul wathon) Kelompok tersebut dalam pembicaraan dengan para pemuka Amerika Serikat, tidak fokus pada persoalan-persoalan gambaran hak-hak sipil.

Strategi demikian mendorong kelompok ini mendapatkan akses para politisi Amerika Serikat. Sang Khalifah bertatap muka dengan  Pemimpin dewan urusan minoritas, Nancy Pelosi (Perwakilan Kalifornia), dan para Ahmadi ini mengumpulkan dukungan dari pemimpin senator urusan minoritas Mitch McConnell (perwakilan dari Comonwealth of Kentucky) yang mendesak diberikannya hak-hak Ahmadi di Pakistan.

"Muslim Ahmadi tetap menunjukkan dedikasi teguh demi terwujudnya perdamaian, kebebasan dan harmoni." kata anggota dewan Amerika Serikat, Mike Honda, seorang Demokrat dari Kalifornia yang telah menemui para Ahmadi.

Dalam sebuah interview di sebuah perpustakaan Mesjid Chino, Khalifah berjanggut  putih yang melakukan lawatan pertamanya minggu ini berkata, "Satu-satunya keinginan yang saya harapkan dari (para pemimpin Amerika Serikat) adalah membuat sejumlah program dalam penciptaan dan pembangunan perdamaian di dunia," dan beliau mengingatkan tentang "perang dunia " yang bisa disebabkan dari kericuhan yang terjadi di Timur Tengah.

Dengan berbagai kesuksesan, para pengikut Ahmadi juga menekankan agenda mereka sendiri.

"Mereka merupakan kelompok yang dipersekusi (dianiaya), dan ini menjadi kekhasan bagi mereka, mendapatkan dukungan aliansi politik yang mampu  melakukan tekanan terhadap pemerintahan-pemerintahan di seluruh dunia dalam rangka membantu saudara mereka,” kata Jeremy Menchik, seorang professor asisten hubungan Internasional di Universitas Boston.

Bulan lalu sebanyak 32 anggota kongres (Amerika Serikat) menandatangani sebuah surat untuk Sekretaris Negara John Kerry, menyebutkan "kami tidak bisa berdiam diri membiarkan 4 juta pengikut Ahmadi kehilangan hak mereka dan berada di luar proses pemilihan umum," dengan tidak mengijinkan mereka memberikan suara pada pemilihan Presiden, Sabtu di Pakistan. Mr. McConnell dan Senator John Cornyn (Perwakilan Texas) mengirimkan surat terpisah yang bernada serupa kepada Mr. Kerry.

Juru bicara wanita Departemen Negara berkata bahwa surat dari dua senator tersebut telah diterima namun belum ada tanggapan.

Pada masa pemilu yang dilaksanakan pekan ini, Khalifah berpidato di depan para pemimpin politik bertempat di hotel mewah di Beverly Hills. Selanjutnya beliau melanjutkan perjalanan ke Chino, dimana tinggal sejumlah keluarga Ahmadi—Kebanyakan mereka adalah para imigran dari Pakistan—membeli rumah-rumah dekat sebuah mesjid di Chino. Mereka dari hari ke hari berjajar menunggu hanya untuk perjumpaan tiga menit mereka dengan sang Khalifah sebelum meninggalkan Kalifornia, Minggu ini.

Beliau juga berharap berjumpa dengan sebanyak mungkin keluarga (Ahmadi)—beliau sambil tersenyum berkata untuk satu hal: "Saya ingin melihat ladang."

Ditulis: Tamara Audi at tammy.audi@wsj.com

Sumber Utama: http://ahmadiyyatimes.blogspot.com/2013/05/usa-clamoring-for-khalifa.html
Sumber sekunder: http://arhlibrary.com/index.php?option=com_content&view=article&id=319:-the-wall-streetnjourney--amerika-serikat-sambutan-untuk-sang-khalifah&catid=7:internasional&Itemid=11
Terjemah: Iin Qurrotul Ain binti T Hidayatullah

Post a Comment

2 Comments

  1. BUKTI – BUKTI KEDUSTAAN DAN KESESATAN AHMADIYAH :

    Ahmadiyah Mengaku memiliki anggota 200 juta tersebar di 178 Negara Tahun 2009:http://1ahmadiyah.blogspot.com/2009/11/ahmadiyah-adalah-gerakan-islam-yang.html

    Ahmadiyah Mengaku memiliki anggota 10 juta tersebar di seluruh dunia:
    http://1ahmadiyah.blogspot.com/2013/05/sambutan-untuk-khalifah-ahmadiyah-the-wall-street-journal.html

    ReplyDelete