Ijtima' Khuddamul Ahmadiyah ke-29 di Gambia


Badan Organisasi Pemuda Jamaah Muslim Ahmadiyah Gambia, yang dikenal sebagai Khuddamul Ahmadiyah, baru-baru ini mengadakan pertemuan tahunan ke 29 yang juga dikenal sebagai Ijtima.

Pertememuan tersebut diadakan di Nasir Ahmadiyya Muslim Senior Secondary School di Basse, Upper River Region.

Acara ini dihadiri oleh Gubernur Daerah URR, deputi Gubernur CRR, Komisaris Polisi Daerah, anggota Majelis Nasional untuk Basse dan pejabat lokal lainnya.

Baba F. Trawally, Amir Jamaah Ahmadiyah Gambia, mengatakan dalam pertemuan itu bahwa Rasulullah saw memiliki kualitas besar karena kesempurnaan dalam hubungannya dengan Allah.

Beliau menambahkan bahwa setiap saat dalam kehidupan Rasulullah saw senantiasa dihabiskan di jalan Allah taala, yang untuk itulah mengapa Allah memerintahkan beliau untuk mengumumkan kepada umat manusia bahwa ibadah beliau, pengorbanan beliau, hidup dan mati beliau semata-mata untuk Allah taala semata.

Amir Trawally menambahkan bahwa akhlak beliau jauh dari cela dan Beliau saw adalah contoh sempurna untuk semua akhlak yang baik.

Beliau mencatat bahwa Nabi Muhammad saw adalah sosok yang sangat rendah hati yang kadang-kadang beliau tidak mau dibedakan dengan sahabat-sahabat beliau. Beliau menyisihkan makanan untuk menghilangkan kelaparan orang lain.

"Demi orang-orang yang tertindas beliau siap untuk berjuang sampai tetes terakhir air di lautan. Beliau telah membebaskan para wanita dari perbudakan pada zaman jahiliyah," kata Amir Trawally.

Beliau menyarankan kepada para Khuddam bahwa mereka harus menjalani hidup seperti para pemuda di zaman permulaan Islam yang senantiasa mengorbankan hidup mereka di jalan Allah taala dan Utusan-Nya.

Menurut beliau, Khuddam adalah cabang-cabang yang menghijau dari pohon suci Rasulullah saw, yang bertekad bahwa di seratus tahun Khilafat, mereka semua berjanji untuk memastikan bahwa bendera Islam dan kehormatan Nabi Muhammad saw akan didirikan di setiap penjuru dunia.

Omar Khan, Gubernur URR memuji para peserta yang mengendarai sepeda dari Barra ke Basse, yang menempuh perjalanan selama tiga hari hanya untuk ikut serta dalam acara tersebut.

Beliau mengatakan bahwa pemuda adalah pemimpin masa depan bangsa, kata beliau, dalam memberi nasehat kepada mereka untuk berdisiplin, bahwa mereka tidak akan meraih apapun tanpa adanya disiplin dan kerja keras.

Berpidato dalam acara pembukan dan penutupan, Sadr Khuddamul Ahmadiyah menekankan perlunya ketaatan kepada Nabi Muhammad saw .

Beliau mengatakan keberhasilan, perdamaian dan kesentosaan bergantung pada ketaatan kepada Beliau saw. Nabi Muhammad saw adalah penghubung antara manusia dengan Allah taala.

Menurutnya, Allah taala berfirman di dalam Al-Qur'an bahwa jika manusia manusia berkeinginan menapai cinta dan keridhoan-Nya, mereka harus mewujudkan ketaatan sejati kepada Nabi Muhammad saw.

"Jika beliau saw tidak ditaati maka beban ketidaktaatan itu akan jatuh kepada kita karena beliau saw telah menunaikan tugas beliau dalam menyampaikan Pesan Allah taala," tegasnya.

Beliau mendesak para pemuda Ahmadi untuk menjadi poros kebenaran, dalam mengingatkan mereka pada petunjuk dari Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, pendiri Jamaah Muslim Ahmadiyah.

Beliau mengatakan bahwa jalan menuju Allah taala adalah sebuah perjalanan mendaki dan manusia jangan merasa puas dengan pencapaian yang telah didapat. (jusman)

Sumber: http://allafrica.com/stories/201301030849.html?viewall=1

Post a Comment

0 Comments